Koranjurnal.co.id, Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Kongres Keluarga Indonesia (KKI) ke-2 yang diadakan di Hotel Aston, Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2017).
Kongres KKI yang kedua kalinya ini dibuka oleh Presiden PKS, M. Sohibul Imam dan dihadiri para akademisi, anggota legislatif, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan ratusan peserta dari berbagai daerah.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai entitas politik nasional mencitakan Indonesia menjadi negara kuat yang membawa misi berlimpahnya rahmat keadilan bagi segenap umat manusia.
Dalam sambutannya, Sohibul Imam menyampaikan betapa pentingnya membangun tatanan dan ketahanan keluarga dalam mewujudkan peradaban bangsa yang maju, mandiri dan berbudaya.
Untuk itu, kata Sohibul, membangun keluarga Indonesia yang produktif diperlukan sinergi semua pihak guna mewujudkan ketahanan keluarga yang berkualitas.
Sohibul menilai, adanya prediksi Indonesia yang mendapat bonus demografi di tahun 2020-2030, menjadi upaya keluarga Indonesia untuk membangun keluarga yang produktif.
Bonus Demografi adalah dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak.
“Bonus demografi dapat terwujud apabila pembangunan keluarga produktif bisa tercapai,” kata Sohibul.
Sementara itu, Wirianingsih, M.Si, Ketua Bidang dan Ketahanan keluarga (BPKK) DPP PKS mengatakan, bangsa Indonesia diharapkan menjadi kontributor peradaban yang tentram dan damai. Peradaban tersebut dapat terwujud melalui proses pembangunan.
Menurut Wirianingsih, keluarga adalah tempat pertama bagi pembentukan generasi yang akan menjadi penentu utama arah peradaban bangsa. Jika keluarga harmonis dan kokoh maka bangsa pun akan kokoh dan mampu menghadapi tantangan jaman. Membangun keluarga berarti membangun investasi besar bagi kemajuan peradaban bangsa.
Partai Keadilan Sejahtera sangat memberikan perhatian pada keluarga karena keluarga adalah batu pertama bagi peradaban bangsa. Ketahanan keluarga harus menjadi perhatian bagi setiap elemen masyarakat yang terlibat dalam pembangunan.
”PKS memandang bahwa keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil yang egaliter adalah basis internalisasi dan ideologi nilai keadilan. Namun, PKS juga menyadari bahwa tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi oleh setiap keluarga Indonesia demi mencapai ketahanan keluarga yang
diharapkan. Akses yang lemah pada sumber-sumber kehidupan menjadikan sebagian keluarga lndonesia menghadapi kemiskinan dan keterbelakangan,” ujar Wirianingsih yang akrab disapa Wiwik.
Kongres ini diselenggarakan guna memberikan dukungan bagi pihak-pihak yang telah berkomitmen pada keluarga dan juga memberikan dorongan penuh bagi pemerintah Indonesia agar semakin kuat komitmennya pada pembangunan keluarga berkualitas.
“PKS mengajak berbagai elemen bangsa, yaitu para pakar dan praktisi penggiat keluarga, pemuka agama, perwakilan perempuan partai politik, perwakilan organisasi kemasyarakatan, akademisi, anggota masyarakat sipil, dan perwakilan lembaga legislatif dalam mewujudkan ketahanan keluarga Indonesia yang damai, tentram dan berkualitas,” pungkasnya.
Pada KKI ke-2 ini, PKS berharap agar pemerintah dapat menegakkan berbagai Undang-Undang dan aturan hukum yang lebih pro kepada ketahanan keluarga Indonesia yang memegang teguh pada nilai-nilai luhur agama dan budaya yang berlaku dan mengembangkan indikator keberhasilan pembangunan yang berbasis pada ketahanan keluarga,” tegas Wiwik.
Pewarta : Anton