Mentan, Andi Amran Sulaiman: Ekspor Pertanian 2017 Naik Hingga 25 Persen, Ini Optimis Kita Membangun Negeri

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Optimis, bukan hanya sebatas kata, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sudah membuktikan, Optimisme yang dibarengi dengan “Kerja Keras dan Kerja Cerdas”, diatas ke Ikhlasan, pasti membuahkan hasil. Kutipan kata tersebut disampaikan Mentan saat membuka acara “Musrenbangtan” tahun 2018 di Auditorium Kantor Pusat Kementerian Pertanian Ragunan, Jakarta, Senin (21/05/2018).

Musrenbangtan yang diikuti ribuan peserta berasal dari seluruh dinas pertanian tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kota, juga turut dihadiri Gubernur Gorontalo, Habibie.

“Kami, diawal tugas, sebagai Menteri, mendapat tanggung jawab, dari bapak Presiden (Joko Widodo), menyelesaikan Rehabilitasi Irigasi seluas 3 Juta Hektar dalam 3 tahun, namun alhamdulillah, dengan kerja keras kita semua, dalam tempo 2 tahun bisa selesai,” ujar Mentan Andi Amran Sulaiman.

Kita bisa melihat, lanjut Mentan, saat ini minat generasi muda di perdesaan mulai meningkat pada sektor pertanian. Teknologi Mekanisasi, membuat gairah tersendiri, jaminan harga produksi petani membuat sektor pertanian saat ini diminati, kenapa tidak!, bisa dibuktikan. Selama ini kita impor bawang merah, sekarang sudah ekspor 20.000 ton. Jagung selama ini kita impor hingga 10 Triliun. Saat ini Pertanian, kita sudah ekspor hingga 300.000 ton, dari 500.000 ton target nasional, sekali lagi harus optimis, barusan saya dapat informasi terbaru, dari Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, yang turut hadir bersama kita di Musrenbang Pertanian 2018, bahwa Volume Ekspor Jagung Gorontalo, sudah mencapai, 107 Ribu ton, melebihi dari target 57.000 ton, makanya kita optimis, tadinya target kita hanya 300.000 ton, namun melihat peningkatan produksi di seluruh sentra jagung, mungkin bisa hingga 1 juta ton,” ujar Mentan.

Selain itu, Mentan juga mengungkapkan bahwa, saat ini terobosan di sektor pertanian, menunjukkan arah ysng positif, bawang putih, impornya mulai turun, kita kembangkan bawang putih, berdasarkan keunggulan komparatif lokasi dan klimatologi di Banyuwangi.

“Contohnya, kita sudah panen bawang putih yang aroma dan rasanya 5 kali lebih baik dari negeri asal bawang putih yang kita kembangkan, bahkan mereka berminat impor dari kita, luar biasa kan, makanya media harus tulis, jangan kalau harga naik beritanya besar dan durasinya berulang-berulang, Banyuwangi 2 tahun lalu, angka kemiskinan mencapai 39 persen, sekarang?  turun hingga 8,6 persen, sektor pertanian mengambil andil yang besar, dari perubahan kondisi itu, bersama sektor lain tentunya. Optimis harus optimis, pemerintahan Jokowi-JK sudah sangat baik,” tandasnya.

Hal lain juga disampaikan Mentan tentang upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat di pedesaan.

“Baru-baru ini, atas perintah bapak Presiden, kita luncurkan Program Bekerja, “Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera” di 1000 Desa,  100 Kabupaten, kita membagikan, Ternak  Ayam Kampung, dengan Kandang dan Pakannya selama 6 bulan hingga bertelur, masyarakat penerima program ini, adalah yang prah sejahtera dengan tingkat pendapatan 1 hingga 1,3  juta/bulannya, dengan program “Bekerja” dalam 6 bulan, bisa meningkatkan pendapatan hingga 2,5 juta/ bulannya, bukan hanya ternak ayam, kita juga bantu ternak kambing, domba dan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari), untuk kebutuhan dapur masyarakat.

Mentanmenambahkan, bahwa saat ini, Kementerian Pertanian, memasyarakatkan, pembangunan kawasan, dengan model cluster, memanfaatkan pekarangan yang di integrasikan, mulai dari luasan 1000 hektar, bersama cluster yang kita bangun, dalam 1 Kecamatan, atau bisa gabungan 2 dan 3 Kecamatan, dibangun juga Industri Pengolahannya.

“Misalnya Mangga, ketika tanaman mangga ini dibagikan, turut juga industri pengolahanya dibangun, dan ini pasti berhasil dan merubah pola masyarakat, yang tadinya hanya menghasilkan buah, menjadi pengusaha industri, ini dapat diyakini akan tidak ada lagi masyarakat, miskin atau kurang mampu,” pungkas Mentan.(ton/hum)