Koranjurnal.co.id, Jakarta – Calon Alternatif Presiden RI yang akan maju pada Pilpres 2019, Sam Aliano semakin gencar mengkritisi kondisi dan situasi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Setelah melancarkan aksi protes ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI terkait politik uang, kini target Sam Aliano menyasar ke salah satu perusahaan BUMN yakni Pertamina.
Sam Aliano bersama para relawannya mendatangi kantor Pusat Pertamina, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (27/07/2018). Hal itu dilakukan untuk memberi dukungan agar Pertamina tetap menjaga aset negara.
Dengan bersama relawannya membentangkan spanduk penolakan penjualan aset negara, Sam Aliano mengecam tindakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang menandatangani surat penjualan sebagian aset Pertamina.
Terbitnya surat keputusan pada Jum’at (29/06/2018) yang berjudul Persetujuan Prinsip Aksi Korporasi untuk Mempertahankan Kondisi Keuangan PT Pertamina, membuat Sam Aliano mengungkapkan keprihatinannya terhadap aset negara.
Pertagas merupakan anak perusahaan Pertamina, 100% milik negara dan akan dijual ke Perusahaan Gas Negara yang 44% dikuasai oleh swasta asing.
“Kan seharusnya Kementerian BUMN nasionalisasi aset negara untuk kembali kepada rakyat dan negara, bukan malah jual kepada asing, ini keterlaluan dan sangat berbahaya karena energi adalah harta negara yang tidak boleh dijual. Jika aset negara ini terus dijual maka negara ini akan jadi termiskin di dunia bahkan akan jadi negara fatal karena ditambah adanya banyak hutang,” ujar Sam Aliano yang dikutip media wartakota.
Menurut Sam Aliano, hasil pinjaman dari International Monetary Fund (IMF) selaiknya bukan digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Akan tetapi, pasokan dana tersebut harus digunakan untuk mengelola kekayaan negara terutama sektor energi dan pertambangan seperti ladang minyak dan tambang emas Freeport.
Ditegaskannya, investasi di bidang energi dan pertambangan akan mampu menghasilkan pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada berinvestasi di bidang infrastruktur.
“Apa lagi negara ada banyak hutang, jadi energi adalah satu satunya aset yang sangat mudah bisa menutupi utang negara. Infrastuktur boleh di saat ekonomi negara normal dan negara memiliki stok uang sendiri bukan pinjaman, dan saya harap tidak ada lagi pinjaman IMF,” kata Sam Aliano.
Bahkan Sam Aliano juga meminta Menteri BUMN Rini Soemarno agar bersedia meluangkan waktu untuk bertemu dengannya.
“Ibu Rini Soemarno agar sadar lah dan faham bahwa energi adalah kekuatan negara karena ekonomi rakyat dan hidup semua akan bergantung dari energi,” tukasnya.(ton/hd/wk)