RR Tidak Dukung Program Ekonomi Paslon Presiden dan Wapres yang Kembali ke Neo-Liberal

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Ekonom Senior Rizal Ramli menyebutkan, dirinya belum menentukan pilihan terkait dukung mendukung terhadap pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang ikut dalam kontestasi Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli (RR) perihal banyak pertanyaan yang beredar di media massa, yang ingin mengetahui dukungan RR ke paslon presiden-wapres yang mana.

“Banyak pemberitaan dan pertanyaan, Rizal Ramli itu dukung capres yang mana. Ada yang katakan RR dukung capres bagian dari timses ini itu. Kami ingin katakan sampai detik ini kami belum menentukan sikap apa-apa. Kami tentukan posisi di tengah tidak dukung paslon ini apa itu,” ujar Rizal Ramli dalam konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/08/2018).

Ia menuturkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menentukan kepada pasangan calon mana yang akan dipilih, karena selain belum menentukan arah kebijakan yang akan diterapkan, masing-masing paslon juga belum mengumumkan program apa saja yang akan dijalankan untuk lima tahun kedepan.

“Yang milih baru 70 persen. 30 persennya masih bingung. Nah nanti dengan evaluasi ini yang bingung bisa lebih jelas. Kita bahas alasannya,” ujar RR.

Menurut mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia (Menko Ekuin) era pemerintahan presiden Abdurachman Wahid ini, kondisi ekonomi sekarang cenderung masih pada tataran neo-liberal, kurang memberikan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia. RR menilai, program ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo gagal membawa kemajuan ekonomi yang merata, adil dan makmur sesuai konstitusi.

“Tugas kita untuk lakukan review terhadap program-program yang ingin dilakukan capres pada tahun 2019-2024. Nanti pada akhirnya kita akan keluarkan review resmi apakah mereka akan menjalankan ekonomi konstitusi atau mereka akan bawa kita ke arah neo liberal yang gagal membawa ekonomi lebih maju,” ujarnya.

“Jadi masih ada 30 persen masyarakat Indonesia yang bingung untuk menentukan pilihan. Karena sebagian masyarakat itu berpikir secara rasional. Kami akan review siapa yang sungguh-sungguh membangun ekonomi sesuai konstitusi kita,” pungkasnya.

Diketahui bahwa pada September 2018 mendatang, pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019 akan mengajukan dan mengumumkan kepada publik mengenai program-program unggulan apa saja yang dijalankan.

RR mengatakan, tujuan bangsa Indonesia sesuai UUD’45 yakni mencerdaskan bangsa dan memakmurkan segenap rakyat Indonesia. Demikian juga proses demokratik itu harus membuat bangsa kita semakin daulat bukan jadi antek negara besar.

“Justru setiap momen harus perkuat keteguhan kita bahwa Indonesia berdaulat dan itu dijelaskan di mukadimah UUD’45 bahwa Indonesia secara ideologis ada di tengah bukan bagian kapitalisme global yang ugal-ugalan atau komunisme,” ujarnya.(ton)