Koranjurnal.co.id, Jakarta – Sebagai bentuk peningkatan inovasi dalam memaksimalkan hasil penelitian, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan kerja sama dengan Martha Tilaar Group untuk melakukan penelitian 12 produk inovatif.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe, usai menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara PT. Martina Berto, Tbk dan Clariant di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat Senin (1/10).
“Penelitian ini dilakukan oleh Martha Tilaar bersama dengan beberapa perguruan tinggi. lembaga litbang, termasuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan ini akan kita kembangkan terus,” ucap Jumain.
Penandatangan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur PT. Martina Berto, Tbk, Kunto Widarto dan Head of Business Unit Industrial and Costumer Specialities Clariant Asia Pasifik Francois Bleger, untuk memasarkan 12 produk inovatif dari PT. Martina Berto, Tbk dengan memanfaatkan jaringan internasional Clariant.
Kerja sama ini merupakan upaya untuk mempromosikan ekspor produk-produk domestik dari Indonesia, seperti yang telah digariskan oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki kekayaan alam terbesar kedua di dunia setelah Brazil, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Sejalan dengan visi dan misi Martha Tilaar Group untuk memanfaatkan kekayaan alam Indonesia, sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas hasil inovasi anak bangsa yang memiliki nilai ekonomi, sejak awal berdiri PT. Martina, Tbk salah satu unit bisnis dari Martha Tilaar Group telah berkomitmen untuk memanfaatkan kekayaan alam asli Indonesia.
Martha Tilaar Innovation Center (MTIC), PT. Martino Berto, Tbk juga bekerja sama dengan Kemenristekdikti, setiap lima tahun sekali yang dimulai sejak 2007 lalu untuk menyelenggarakan RISTEKDIKTI-MTIC Award dalam upaya memotivasi peneliti agar dapat memadukan pengetahuan leluhur, teknologi, sumber daya alam Indonesia, dan consumer insight dalam kegiatan penelitiannya, serta meningkatkan kesadaran konsumen dalam pemanfaatan kekayaan alam Indonesia, khususnya di bidang kesehatan, obat tradisional dan kecantikan.(red/ton)