Koran Jurnal, Jayapura – Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita hari ini tiba di Kabupaten Jayapura untuk memantau secara langsung proses penanganan bencana banjir bandang berjalan baik, dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak bencana terpenuhi, sekaligus menyerahkan bantuan dan santunan senilai total Rp 4,3 miliar.
“Sebagaimana arahan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam setiap kejadian bencana, Negara harus hadir ditengah-tengah rakyat. Kedatangan kami hari iniuntuk memastikan penanganan bencana khususnya yang menjadi tugas Kemensos berjalan dengan baik,” tutur Menteri, di Jayapura, Rabu (27/03/2019).
Ia mengatakan bencana di Papua adalah duka bagi Indonesia. Tak menunggu lama setelah kejadian banjir bandang di Jayapura terjadi, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar bantuan logistik segera disalurkan.
“Duka Papua adalah duka Indonesia. Oleh karena itu Negara bergerak cepat memberikan perlindungan sosial kepada warga,” ujar Menteri.
Menteri Agus mengatakan Tim Kementerian Sosial bersama dinas sosial setempat dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan beberapa langkah. Yakni membantu proses evakuasi, melakukan pendataan korban, membantu pembersihan, mengelola dapur umum, pendampingan pengungsi, dan menyalurkan bantuan logistik secara bertahap. Total terdapat 80 personel Tagana yang diturunkan.
Dalam kunjungan ini Mensos menyerahkan bantuan sebesar Rp4.362.531.300 terdiri dari bantuan logistik tahap pertama Rp764.255.700, tahap kedua Rp664.518.500, tahap ketiga Rp760.710.700, tahap keempat Rp493.046.400, dan santunan ahli waris. Santunan ahli waris dibagi menjadi dua tahap dimana setiap ahli waris mendapat Rp15 juta.
Santunan ahli waris Tahap I untuk 71 jiwa sebesar Rp1.065.000.000 dan tahap II untuk 41 jiwa sebesar Rp615.000.000. Santunan tahap pertama siap dicairkan hari ini dan diserahkan secara simbolis oleh Mensos kepada 5 ahli waris.
Bantuan logistik terdiri dari bantuan makanan siap saji dan lauk pauk, makanan anak,tenda serbaguna keluarga, tenda gulung, velbed, kasur, peralatan keluarga dan peralatan dapur keluarga, selimut, paket sandang, serta perlengkapan Tagana.
Bantuan tahap pertama telah tiba di Papua terdiri dari: (1) bantuan makanan yakni makanan siap saji paket A, B, C, D sebanyak 1.200 paket. Lauk pauk 700 paket, makanan anak 300 paket, mie instan 12.000 bungkus; (2) Peralatan Evakuasi terdiri dari Tenda Serbaguna Keluarga 3 unit, Tenda Gulung 200 lembar, Velbed 100 unit, kasur 100 lembar; (3) Bantuan Peralatan Keluarga terdiri dari Family Kit 100 paket, Kids Ware 100 paket, Food Ware 100 paket, dan Peralatan Dapur Keluarga 100 paket; (4) Bantuan Sandang meliputi Selimut 200 lembar dan Paket Sandang 100 paket; (5) Bantuan perlengkapan Tagana terdiri dari Warepack dan peralatan sebanyak 73 paket dan perlengkapan Tagana Individu sebanyak 50 paket.
Bantuan tahap kedua yang sedang dalam proses pengiriman terdiri dari: (1) Bantuan Makanan yakni makanan siap saji paket A, B, C, D sebanyak 1.200 paket, lauk pauk 700 paket, Makanan Anak 400 paket, mie instan 10.000 bungkus; (3) Peralatan Keluarga berupa Family Kit sebanyak 100 paket, Kids Ware 100 paket, Food Ware 100 paket, Peralatan Dapur Keluarga 100 Paket; (4) Bantuan Sandang terdiri dari Selimut 200 lembar dan Paket Sandang 100 paket.
Bantuan tahap ketiga berupa Peralatan Dapur Umum Lapangan sebanyak 5 unit, Tenda Serbaguna Keluarga 5 unit, Selimut Bayi 500 lembar, Mainan Kuda 175 unit, Kotak Tempat Makan 545 unit. Bantuan ini telah diserahkan kepada penyintas.
Bantuan Tahap Keempat telah sampai gudang Papua terdiri dari pel bertangkai 500 pcs, serok air 500 pcs, ember 500 pcs, sikat bertangkai 500 pcs, sapu ijuk 500 pcs, keset kaki 500 pcs, gerobak dorong 58 unit, sekop gagang besi 500 pcs, selang air 100 roll, Tangki air (1.100 liter) 20 unit, sepatu boot 100 pasang, paku 300 kg, palu 100 pcs, gergaji gorok gagang kayu 500 pcs, sapu lidi bertangkai 500 pcs, dan galon air minum (9 liter) 500 pcs.
“Bantuan berupa dapur umum pemenuhan kebutuhan makanan sehari-hari juga sudah berjalan. Ada tiga dapur umum yang dikelola Taruna Siaga Bencana (Tagana). Setiap hari mereka memasak untuk pengungsi dan relawan yang tengah bertugas di lokasi bencana,” katanya.
Dapur umum berada di Posko Induk Gunung Merah (Kantor Bupati Jayapura), Posko STAKIN, Posko Stadion Barnabas Youwe, dan Posko GOR Toware, serta beberapa dapur umum mandiri yang dikelola warga. Pasokan beras untuk dapur umum dapat dipenuhi dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton.
“Kemensos juga menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mendampingi anak-anak selama di pengungsian dengan melakukan berbagai aktifitas untuk anak. Seperti bermain sulap, menari, menyanyi, menggambar, dan bercerita,” katanya.
LDP melibatkan potensi lokal yakni SDP Program Keluarga Harapan (PKH), Wahana Visi Indonesia, dan relawan dari Universutas Cendrawasih. Kegiatan ini dilakukan di empat titik yakni Posko Gunung Merah, Toware, Stadion BerbanasYouwe, Posko Puspemkab, dan Posko Jembatan Kuning.
Banjir di Kabupaten Jayapura berawal dari hujan dengan intensitas deras pada Sabtu (16/3) pukul 18.00–20.00 WIT. Hujan mengakibatkan banjir bandang di distrik Distrik Depapre, Distrik Revenirara, Distrik Sentani, Distrik Sentani Barat, dan Distrik Waibu.
Banjir bandang menyebabkan sedikitnya 112 jiwa meninggal dunia (105 jiwa di Kabupaten Jayapura dan 7 jiwa di Kota Jayapura), 94 jiwa hilang, 107 jiwa berat, 808 jiwa luka ringan, dan 138.819 jiwa mengungsi.
Sementara itu banjir juga menyebabkan kerusakan di antaranya 211 rumah terendam dan 351 rumah rusak berat. Kerusakan juga terpantau pada 4 jembatan, 8 drainase, 4 ruas jalan, 2 unit gereja, satu masjid, 8 sekolah, 104 ruko, dan satu pasar.
Ditengah-tengah pengungsi, Mensos yang hadir didampingi oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat, Staf Khusus Menteri Febri Hendri dan Karo Humas Kemensos Sonny W. Manalu menyampaikan ucapan duka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang mereka alami. Menteri Agus juga meyakinkan warga bahwa mereka akan terus mendapat pendampingan hingga kondisi berangsur normal.
Dalam kunjungan kerja ke Jayapura ini, Mensos menyerahkan secara simbolis santunan ahli waris korban meninggal dan bantuan logistik di Posko Induk Gunung Merah dilanjutkan dengan menyapa anak-anak yang sedang mengikuti LDP di Stadion Barbanas Youwe, serta berdialog dengan para pengungsi.
“Pemerintah terus mendapingi segenap warga terdampak banjir bandang di Jayapura. Seluruh upaya akan kami tempuh untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar mereka tercukupi,” ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat didampingi Kepala Biro Humas Sonny W Manalu menjelaskan tentang perkembangan distribusi bantuan Kementerian Sosial.
Ia mengatakan bantuan logistik telah menjangkau penyintas Suku Mek, Distrik Waibu yang mengungsi di pegunungan Doyo Lama.
“Alhamdulillah logistik permakanan, terpal, matras, kasur untuk bayi, dan paket dapur keluarga telah diterima warga,” tuturnya.
Tagana bergerak ke lokasi dan melakukan penjangkauan bersama tim kesehatan yang memeriksa kondisi penyintas dan melakukan pengobatan bagi penyintas Suku Mek.
“Terdapat beberapa kelompok rentan di suku Mek seperti anak-anak, bayi, ibu menyusui dan lansia. Mereka tidak mengungsi ke bawah atau menjadi satu di pos pengungsian karena ada kekhawatiran air Danau Sentani naik,” tutur Dirjen.(Hum/red)