Haidar Alwi Ajak Kepala Adat Nusantara Jaga Kebudayaan Bangsa dan Pancasila dari Ancaman Radikalisme

0

Koran Jurnal, Jakarta – Indonesia yang memiliki beraneka ragam suku, agama, adat dan budaya hampir terdegradasi oleh kebudayaan dari asing. Jika hal tersebut terus dibiarkan, dikhawatirkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia tergerus dan dapat memecah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, berbagai cara dilakukan agar NKRI tetap utuh, salah satunya dengan tetap mencintai kebudayaan kita sendiri.

Haidar Alwi sebagai tokoh penggiat serta penggerak gerakan Anti Intoleransi dan Radikalisme mengajak masyarakat adat se Indonesia berkumpul dalam acara yang bertajuk “Perkuat Kebudayaan Tumpas Radikalisme, Nusantara Bersatu Untuk Pancasila”.

“Dengan kegiatan ini membuktikan bahwa semua kepala adat mendukung pemerintah dengan penuh semangat untuk memberantas radikalisme dan intoleransi dari bumi Indonesia,” kata Haidar dalam acara tersebut, di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (27/07/2019) malam.

Ditempat sama, Haidar juga meminta kebudayaan Indonesia harus menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Jangan sampai budaya Indonesia terpengaruh dengan budaya luar baik itu Arab dan negara lainnya. Jadikanlah kekayaan budaya bangsa menjadi sebuah kekuatan yang tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Untuk itu saya kumpulkan semua kepala adat dari berbagai daerah agar tetap menjaga NKRI. Di sini semua bergandengan tangan untuk membantu Pak Jokowi memberantas radikalisme di Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan, adapun rencana ke depan berbagai kegiatan yang serupa akan terus digalakkan dan jalan terus untuk tetap mengaktifkan budaya bangsa. Supaya budaya asing yang selama ini telah masuk dan mampu merubah generasi untuk senantiasa tetap mencintai kebudayaan bangsa sendiri.

“Kita harus lebih memiliki rasa ke Indonesia-an, karena hampir 20 tahun ke belakang kita sudah terjajah dengan budaya asing. Intinya kegiatan ini kami berharap agar NKRI benar-benar dijaga, itu semua bisa dilakukan oleh masyarakat adat yang ada,” tukasnya.

Selain itu, lanjut Haidar, kita harus menolak faham-faham khilafah, karena itu tidak sesuai dengan Pancasila sehingga sudah selayaknya diberangus dari bumi Indonesia.

“Pemerintah Jokowi sudah betul membubarkan HTI, tinggal sekarang oknum-oknumnya yang membawa kebudayaan Arab di Indonesia harus kita hilangkan karena tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD Republik Indonesia,” lugasnya.

Rangkaian karnaval kebudayaan tersebut dimeriahkan dengan berbagai kesenian nusantara seperti Palang Pintu (Betawi), Tari Cakalele (Alor), Reog (Ponorogo), Tarian Kawasaran (Minahasa) dan pembacaan ikrar setia kepada Pancasila.(tpn/red)