BPH Migas Resmikan BBM Satu Harga Perdana Tahun 2020 di Pulau Maya Kalimantan Barat

0

Koran Jurnal, Kalimantan Barat – Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa didampingi Bupati Kayong Utara Citra Duani dan Sales Area Manager (SAM) Ritel Kalbar PT.Pertamina (Persero) Weddy Surya Windrawan meresmikan Program BBM 1 Harga SPBU Kompak 66.788.004 Desa Tanjung Satai, Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat (17/06/2020). Peresmian ini merupakan peresmian BBM 1 Harga perdana ditahun 2020 dan menjadi peresmian ke 171 sejak tahun 2017. Peresmian SPBU Kompak yang menjual BBM satu harga itu, menggunakan tempat penyimpanan BBM sebuah kapal ponton/floating pump dengan kapasitas 400 KL dan menjadi SPBU BBM 1 Harga yang pertama dengan sistem ponton yang dapat melayani kapal-kapal nelayan sekaligus juga untuk transportasi darat diwilayah 3T. Untuk mengirim BBM ke SPBU Kompak ini tidaklah mudah karena BBM dipasok dari Supply Point Terminal BBM Pontianak yang berjarak ± 375 km atau 12 jam perjalanan darat atau 5 jam dengan menggunakan transportasi laut dalam sekali pengiriman.

Dengan diresmikan BBM 1 Harga ini, sebanyak 2.000 nelayan di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalbar kini merasakan dampak positif bagi perekonomian mereka.”Peresmian BBM satu harga ini, karena pemerintah ingin mewujudkan keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga di bidang energi dan ini tidak hanya jargon, tapi telah dibuktikan dengan diresmikannya program BBM satu harga di Pulau Maya mulai hari ini,” kata Kepala BPH-Migas, M Fanshurullah Asa saat meresmikan BBM satu harga di Kecamatan Pulau Maya.

Ifan panggilan untuk M. Fanshurullah Asa menjelaskan, dengan diresmikannya BBM satu harga tersebut, maka nelayan dan kapal motor milik nelayan yang sebelumnya membeli BBM ke tingkat pengecer dengan harga tinggi, kini mereka sudah bisa membeli BBM dengan harga sama dengan yang dijual di kota-kota, yakni premium Rp6.450/liter, dan solar Rp5.150/liter.

“Untuk di Kabupaten Kayong Utara sendiri akan dibangun kembali dalam waktu dekat BBM satu harga di Kepulauan Karimata, sehingga kami berharap agar pemerintah dan Pertamina mempermudah pengurusan izinnya dan kami juga meminta kepada Bupati diwilayah 3 T yang dibangun program BBM 1 Harga agar mendukungnya dengan mempermudah perijinan, apabila ada Bupati yang tidak memberikan kemudahan perijinan agar dilakukan perubahan lokasi, mengingat masih banyak diwilayah 3 T yang belum memiliki SPBU” tambah Ifan.

Dirinya juga berharap agar penyaluran BBM satu harga ini diawasi ketat oleh semua pihak terkait, baik TNI/Polri dan pemerintah setempat, agar penyalurannya tepat sasaran.”BBM subsidi jangan sampai dijual ke pihak industri, karena ini hak masyarakat kecil seperti nelayan. Kami berharap dengan membeli BBM satu harga ini, maka keuntungan para nelayan lebih besar lagi, sehingga mereka balik ke rumah dengan hati yang lebih bahagia lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kayong Utara Citra Duani mengapresiasi dengan diresmikannya BBM satu harga di Pulau Maya, sehingga bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan BBM dengan harga murah atau sama harganya dengan BBM yang dijual di kota-kota seluruh Indonesia.

“Kami berharap dengan diresmikannya BBM satu harga ini, maka masyarakat bisa merasakan BBM dengan harga terjangkau, tidak ada lagi penyalur ilegal, kalau masih ada, silakan laporkan kepada pihak terkait,” ujarnya

Sales Area Manager (SAM) Ritel Kalbar PT.Pertamina (Persero) Weddy Surya Windrawan mengungkapkan bahwa PT. Pertamina akan berkomitmen untuk mensuplai BBM 1 Harga di wilayah 3T termasuk di Pulau Maya ini. Dirinya berharap agar Pmerintah Daerah dan masyarakat ikut serta mengawasi penyaluran BBM 1 Harga agar tepat sasaran kepada yang berhak menerimanya sesuai ketentuan. “Pertamina akan senantiasa menghadirkan BBM yang berkualitas dan tentunya dengan safety yang terjamin untuk masyarakat” jelasnya.

Pada kurun Tahun 2017-2019, BPH Migas telah berhasil mengawal dan melakukan supervisi terhadap pembangunan penyalur BBM 1 Harga dengan capaian sebanyak 170 Lembaga Penyalur BBM 1 Harga dengan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) sebanyak 160 penyalur dan 10 penyalur PT AKR Corporindo Tbk.

Untuk Tahun 2020-2024, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa Program BBM 1 Harga akan dilanjutkan dengan target sampai dengan akhir Tahun 2024 adalah terbangunnya 330 lembaga penyalur BBM 1 Harga. Untuk Tahun 2020 akan dilakukan pembangunan 83 lembaga penyalur BBM 1 Harga yang tersebar di 20 Provinsi, 70 Kabupaten, 83 Kecamatan dengan sebaran 13 Penyalur di Sumatera, 13 di Kalimantan, 21 di NTB dan NTT, 7 di Sulawesi, dan 29 Penyalur di Maluku dan Papua dengan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) untuk melakukan pembangunan penyalur BBM 1 Harga tersebut.

M. Fanshurullah Asa juga optimis target 83 lokasi penyalur BBM 1 Harga dapat terwujud hingga akhir tahun 2020 walaupun saat ini sedang terjadi pandemi covid-19. “BPH Migas setiap minggu mengadakan rapat monitoring dan koordinasi secara daring/online dengan PT. Pertamina dan Pemerintah Daerah untuk memonitor progres pembangunan penyalur BBM 1 harga di 83 lokasi 3T dan Alhamdulillah walaupun dalam masa pandemi covid-19, kita telah berhasil meresmikan SPBU Program BBM 1 Harga yang pertama ditahun 2020 di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk pencegahan covid-19,” pungkasnya.(hum/red)