Koran Jurnal, Jakarta – Bertempat di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu 8 September 2021, Pushidrosal sebagai wakil TNI AL dalam keanggotaan Tim Teknis Tim Teknis penyusunan identifikasi perairan pedalaman Indonesia yang terdiri dari Pushidrosal, BIG, KKP, DJ Hubla dgn supervisi dari Kemenko Marinves yg telah Bekerja semenjak tahun 2019.
Sebelum penyerahan secara resmi dokumen hasil pelaksanaan kajian dari Tim nasional, dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Indentifikasi Calon Teluk Yuridis, Teluk Historis, Garis Penutup Sungai Dan Garis Penutup Pelabuhan sebagai bagian dari proses penetapan perairan pedalaman RI, yang memiliki arti pengesahan kesepakatan pada tingkat Kelembagaan Tim Teknis yang terlibat terkait hasil akhir dari penetapan Perairan Pedalaman RI.
Adapun Penetapan Perairan pedalaman merupakan implementasi dari pasal 50 UNCLOS 82 tentang perairan pedalaman suatu negara Kepulauan, yang dirasakan perlu untuk ditetapkan, agar secara yuridis formal dapat dijadikan sebagai landasan penetapan tata kelola yang dapat meliputi aspek pengelolaan tata ruang, akses perlintasan pelayaran, maupun perlindungan lingkungan hidup di wilayah perairan pedalaman..
Sebagai hasil akhir dari kegiatannya, Tim Teknis ini telah berhasil mengidentifikasi perairan pedalaman Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
a. Luas calon Teluk Yuridis
b. Jumlah calon Teluk Historis
c. Hasil Identifikasi Garis Penutup Mulut Sungai
d. Hasil Identifikasi Garis Penutup Pelabuhan
Pushidrosal bersama Tim Teknis Dalam melaksanakan pengkajian data Dan simulasi penarikan Garis-garis tersebut merujuk kepada informasi dan data yang telah dicantumkan pada Peta Laut Indonesia dan publikasi nautika, yang secara rutin di produksi dan diterbitkan oleh Pushidrosal sebagai Lembaga yang memiliki fungsi Nasional dalam menyediakan pelayanan pemetaan untuk kepentingan navigasi dan pelayaran maupun untuk kepentingan nasional lainnya seperti publikasi navigasi tentang, Alur Kepulauan Indonesia, Traffic Separation Scheme, Area Berlabuh, Delimitasi dengan negara tetangga, dan sebagainya. Peta Laut Kertas maupun Peta Navigasi Elektronik serta publikasi nautika dan navigasi yang diterbitkan dan di distribusikan oleh Pushidrosal kepada pengguna maritim mulai dari tingkat nasional, regional dan internasional, sehingga seluruhnya dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi standar internasional. Selain daripada itu, Pushidrosal juga merupakan Lembaga Nasional di bidang Hidrografi dan Pemetaan yang merupakan wakil tunggal Pemerintah RI dalam keanggotaan organisasi hidrografi internasional (IHO), organisasi kartografi internasional, maupun pada komisi hidrografi regional Samudera Hindia, Asia Pasifik dan Timur, Pasifik Selatan.
Selanjutnya, dokumen hasil identifikasi perairan pedalaman Indonesia ini akan diserahkan kepada Kemenko Marinves, dan kemudian akan dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan tindak lanjut yang dapat berupa program legislasi nasional dalam upaya penetapan secara legal formal sesuai dengan tata perundang-undangan yang dapat berlaku, baik secara nasional maupun Internasional dengan harapan dapat mempertegas kewenangan hak Indonesia sebagai negara Kepulauan terbesar di dunia, maupun dalam aspek pengelolaan tata ruang maritim, pemanfaatan dan penegakan Hukumnya di seluruh wilayah perairan pedalaman Indonesia.(disp/red)