Koran Jurnal, Jakarta – Kas Koopsud I Marsma TNI Jorry S. Koloay, S.I.P., M.Han., mewakili Pangkoopsud I Marsda TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., membuka secara resmi pelaksanaan Safety Meeting Lambangja Koopsud I, di Ruang Yudha Makoopsud I, Senin (27/6/2022) kemarin.
Acara tersebut turut dihadiri Paban IV/Investigasi Puslaiklambangjaau, Asren Koopsud I, Kakes Koopsud I, Kaku Koopsud I, Kalambangja Koopsud I, Kapen Koopsud I, Sahli Bidang Air Power, Sahli Aset Koopsud I, Sahli Tekinfo Koopsud I, dan Bapak Ony Soeryo Wibowo dari KNKT.
Peserta safety meeting yang hadir tatap muka sejumlah 29 orang terdiri dari Perwira Penerbang dan Perwira Teknik dari Skadud 1, Skadud 2, Skadud 6, Skadud 7, Skadud 8, Skadud 12, Skadud 16, Skadud 17, Skadud 31, Skadud 45, Skadud 52, Satud PP dan Skatek 024 maupun yang hadir secara daring sejumlah 51 orang yang terdiri dari Pejabat Lambangja Koopsudnas, Kodiklatau, Koopsud II dan III serta seluruh Perwira Lambangja di jajaran Koopsud I. Sebagai narasumber dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Capt. Nurcahyo Utomo dan Capt. Chaerudin.
Dalam sambutan Pangkoopsud I yang dibacakan oleh Kas Koopsud I, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan ini, dengan harapan kegiatan semacam ini terus berlanjut dan dilaksanakan secara rutin guna meningkatkan pengetahuan tentang investigasi, baik accident maupun incident pesawat terbang yang sangat bermanfaat bagi TNI AU.
“Saya minta khususnya personel safety agar dapat menentukan faktor penyebab suatu incident maupun accident sehingga dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang tepat untuk mencegah tidak terulangnya kejadian serupa di kemudian hari,” ujar Pangkoopsud I.
“Kegiatan ini, saya nilai sangat tepat, karena berhubungan langsung dengan keselamatan operasi penerbangan yang melibatkan seluruh alutsista pesawat terbang dan personel di jajaran Koopsud I dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan bagi kepentingan TNI Angkatan Udara, bahwa tingkat keselamatan terbang dan kerja yang tinggi merupakan prasyarat terselenggaranya setiap operasi penerbangan, baik untuk keberhasilan latihan atau pelaksanaan misi-misi operasi yang diemban,” jelas Marsda TNI Ir Tedi Rizalihadi S., M.M., kepada para peserta.
Pada acara safety meeting yang dilaksanakan selama tiga hari tanggal 27 sampai 29 Juni 2022, dengan materi dari nara sumber tentang incident/accident investigation antara lain peraturan investigasi, keselamatan di lokasi kecelakaan, pengumpulan data lapangan, fotografi investigasi, rekaman data elektronik, teknik wawancara, pemahaman kerusakan propeller dan helicopter, investigasi human faktor, analisis investigasi (Reason model dan Six M) dan penulisan laporan. Kemudian penjelasan terkait 5 faktor yang menyebabkan terjadinya incident atau accident dalam dunia penerbangan (sipil maupun militer) yang dikenal dengan istilah 5 M yaitu Man, Machine, Media, Mission dan Management.(pen)