Koran Jurnal, Jakarta – Operasi pencarian korban masih dilakukan petugas gabungan hingga hari ini, Minggu (14/12). BNPB merilis total korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor (bansor) di tiga provinsi, Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat, mencapai 1.016 jiwa.
Pos Pendamping Nasional atau Pospenas yang dipimpin oleh BNPB mencatat korban meninggal tertinggi terjadi di Provinsi Aceh dengan jumlah 424 jiwa, Sedangkan Sumatra Utara mencapai 349 jiwa dan Sumatra Barat 243 jiwa. Dalam seminggu terakhir (8-13/12) korban meninggal dunia bertambah 66 jiwa, dengan rincian Provinsi Aceh 33 jiwa, Sumatra Utara 19 jiwa dan Sumatra Barat 14 jiwa.
Sedangkan total jumlah korban hilang mencapai 212 jiwa dengan rincian di wilayah Aceh 32 jiwa, Sumatra Utara 90 jiwa dan Sumatra Barat 90 jiwa.
Terkait pencatatan korban hilang, ini tidak mesti dari data yang ditemukan di lapangan tetapi juga data penambahan identifikasi dari korban yang sebelumnya tidak ditemukan, kemudian dikonfirmasi. Misalnya korban tersebut bukan dari warga kabupaten A, pindah ke kabupaten B. Kondisi seperti ini masih ditemui di lapangan sehingga data yang dicatat sesuai identifikasi _by name by address_ di kabupaten dan kota.
Pemerintah kabupaten dengan basis kecamatan sudah melakukan identifikasi _by name by address_. Meskipun setiap hari masih terdapat penambahan jumlah korban meninggal dunia, di beberapa kabupaten-kota hasil verifikasi dari identifikasi korban _by name by address_ ini mempengaruhi jumlah korban meninggal. Hal tersebut dipengaruhi beberapa situasi, seperti adanya banjir dan longsor di area pemakaman. Jenazah yang meninggal di area itu kemudian ditemukan oleh petugas SAR dan dihitung sebagai korban bencana.
Operasi pencarian di bawah Basarnas memfokuskan beberapa sektor di setiap wilayah. Provinsi Aceh, pencarian masih berlangsung di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Bireuen.
Di wilayah Sumatra Utara, pencarian terbagi ke dalam 5 sektor yang ada di 3 wilayah kabupaten/kota. Operasi pencarian di Tapanuli Selatan dipersempit di wilayah Desa Garoga, Kecamatan Batang Toru. Di Tapanuli Selatan, pencarian difokuskan pada dua sektor, yaitu di Kecamatan Sukabangun dan Aloban Bair, dan Kota Sibolga di Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota.
Operasi pencarian di Provinsi Sumatra Barat tertuju pada 5 sektor yaitu di Kecamatan Malalak dan Palembayan, Kabupaten Agam. Masing-masing satu sektor di aliran Sungai Batang Anai, yang berada di wilayah Kota Padang, Padang Pariaman dan Tanah Datar
Sementara itu, populasi warga yang mengungsi mencapai total 624.670 jiwa. Pospenas mencatat terjadi penurunan jumlah pengungsi dari hari sebelumnya (13/12).
Misalnya di wilayah Aceh utara, jumlah pengungsian mengalami penurunan signifikan dari hari ke hari. Namun demikian, mereka yang pindah ke pengungsian mandiri, seperti ke rumah keluarga atau kerabat ini masih tercatat sebagai pengungsi. Mereka tetap didukung dengan bantuan makanan karena masih dikategorikan sebagai pengungsi mandiri.
Merespons bencana tiga provinsi di Sumatra, Pemerintah Pusat melalui Kementerian dan lembaga terus bekerja sama untuk membantu dalam penanganan darurat dan pemulihan masyarakat terdampak.
Tak hanya itu, dukungan sumber daya berbagai pihak yang terwadahi dalam klaster nasional membantu dan mempercepat pemulihan pascabencana.(hum)










