Koran Jurnal, Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) yang berada di Kota Bogor membangun Museum Tanah dan Pertanian. Dengan hadirnya museum ini diharapkan menjadi ikon Kota Bogor yang memiliki history bernilai tinggi dan merupakan salah satu gedung heritage di Kota Bogor.
Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro mengungkapkan keberadaan Museum Tanah dan Pertanian menjadi sangat penting khususnya untuk mendokumentasikan berbagai jenis tanah dan bebatuan yang ada di Indonesia, serta berbagai inovasi pertanian. Tentunya, mesum ini akan menjadi sarana edukasi, penelitian dan wisata bagi para peneliti, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum bahwa sarana baru bagi para penggiat media sosial.
“Bogor selain sebagai kota hujan juga di kenal sebagai kota wisata, ikon kota Bogor ini memacu Kementan untuk bertekad menjadikan Pustaka sebagai brand image pariwisata kota Bogor. Karena Museum ini menampilkan sesuatu yang bersejarah dan memiliki nilai edukasi, jadi Pustaka bisa mengundang para blogger dan memperkenalkan fasilitas yang dimiliki pustaka,” demikian diungkapkan Syukur pada acara serah terima jabatan Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, kemarin, Rabu (14/11/2018).
“Dengan demikian diharapkan para bloger akan menuliskannya dalam blog mereka dan keberadaan pustaka akan lebih dikenal di masyarakat,” sambung Syukur.
Terkait dengan kapan diresmikan museum tersebut, Syukur menyebutkan sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Museum Tanah dan Pertanian akan dilaunching pada bulan Maret 2019, sehingga semua konten harus dipersiapkan dengan baik. Karenanya, hasil kunjungan ke Belanda terkait Museum Tanah dan Pertanian agar secepatnya dapat direalisasikan melalui kerjasama dengan Atase Belanda untuk menghadirkan ahli-ahli museum tanah dan museum pertanian dari Belanda sehingga berbagi pengalaman di Museum Tanah dan Pertanian.
“Ini sangat penting karena Museum Tanah dan Pertanian ini hadir tentu menjadi awal kebangkitan pertanian dan menjadi tombak pertanian di mana munculnya teknologi dan inovasi baru untuk pertanian,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini juga Syukur sangat mengapresiasi Pustakawan yang telah menindaklanjuti arahannya terkait pengembangan kompetensi Pustakawan dengan cara mencari beasiswa yang ditawarkan Perpustakaan Nasional atau instansi lainnya.(ton/Hum)