Pemuda Asal Papua Jadi Delegasi di AYIMUN 2019

0

Koran Jurnal, Malaysia – Asia Youth International Model United Nation (AYIMUN) adalah Simulasi Konferensi Internasional yang dilaksanakan di negara pilihan. Konferensi ini menghadirkan Pemuda dari seluruh penjuru dunia yang tertarik untuk membahas isu internasional dan mencari resolusi secara bersama. AYIMUN dilaksakan di Putrajaya, Malaysia pada tanggal 25 – 28 Agustus 2019. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta dari puluhan negara di dunia.

Kodam XVII/Cenderawasih yang sangat peduli dengan pembangunan karakter pemuda di Papua secara langsung memberikan dukungan akomodasi kepada Pemuda asal Papua Steve Rick Elson Mara yang saat ini sedang kuliah S2 di Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan Indonesia.

Kodam XVII/Cendrawasih melihat Steve Mara sebagai sosok pemuda yang sangat berpotensi untuk menjadi Pemimpin di Indonesia masa depan. “Kami melihat Steve adalah pemuda yang memiliki visi yang besar untuk membangun Indonesia di masa depan, Steve adalah sosok pemuda yang tidak berpikir sektoral tetapi memiliki cakrawala berpikir yang luas sehingga sudah layak kami dukung untuk pembangunan karakter”.

Pada kegiatan AYIMUN 2019, Steve bergabung di United Nation Development Program (UNDP) dengan negara alokasinya adalah Republik Rwanda.

“Saya bangga bisa menjadi bagian dari Konferensi Internasional ini. Ini merupakan Model United Nation kedua yang saya ikuti setelah yang pertama dulu saya ikut di Tangerang yaitu Model United Nation Climate Change Conference,” kata Steve Mara.

Dalam Konferensi Internasional di Malaysia ini, Steve Mara membuat position Paper yang di fokuskan pada Pendidikan sebagai kunci utama negara-negara berkembang untuk meningkatkan ketahanan terhadap pemudanya. “Jika tingkat pendidikan di suatu negara itu rendah atau tidak menjadi fokus utama pemerintah, maka sudah menjadi hal tentu bahwa daerah atau negara tersebut akan terjadi krisis di semua lini”.

Dalam konferensi tersebut, Steve juga mendapat kesempatan dua (2) kali untuk berbicara di depan forum dalam :General Speaker List’ dan sekali dalam mosi tentang akar masalah disetiap negara dan Steve menyampaikan tentang Pembangunan Informasi dan Teknologi bagi ketahanan Pemuda.

Lanjut Steve yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Pemuda LIRA Prov. Papua ini, “Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, Khususnya kepada Kodam XVII/Cendrawasih yang telah mendukung akomodasi selama kegiatan di Malaysia, saya berharap Kodam XVII/Cenderawasih juga dapat terus melakukan pembinaan karakter kepada Pemuda Papua untuk menjadi Pemimpin di Indonesia, Khusunya di Indonesia bagian timur ini”.

“Saya bangga lahir sebagai orang Papua tapi Saya jauh lebih bangga sebagai orang Indonesia. Karena bila Saya hanya orang Papua Saya sangat kerdil dan termarjinalkan. Tapi bila Saya orang Indonesia maka Saya sangat kaya, Saya punya Jawa, punya Sumatra, punya Kalimantan, punya Sulawesi dan sebagainya dari Sabang sampai Merauke dengan segala keberagamannya,” terang Stave.

Ia menambahkan, harapan bangsa saat ini ada di tangan pemudanya. Pemuda bukan hanya tulang punggung tetapi pemuda adalah nafas masa depan negara.

“Mari kubur dalam-dalam solidaritas sempit yang bersifat kedaerahan, kesukuan atau kelompok kecil yang terkotak-kotakkan. Namun mari perkokoh solidaritas Nasional sebagai generasi muda Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam satu kesatuan yang tak terceraikan,” tandasnya.