PLN Disjaya Antisipasi Gangguan Listrik Jelang Musim Penghujan

0

Koran Jurnal, Jakarta – PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya atau PLN Disjaya melakukan antisipasi gangguan listrik terhadap potensi banjir menjelang musim penghujan yang diperkirakan terjadi antara Desember 2019 ataupun Januari dan Februari 2020.

“Puncak musim hujan berpotensi banjir yang meluas. Maka kita antisipasi, termasuk kemungkinan terjadi pemadaman listrik,” ujar General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad, di Stroom Coffee PLN Disjaya, Jakarta, Kamis (07/11/2019).

Ada sekitar, sebut Ikhsan, 14 ribu gardu PLN distribusi DKI Jakarta. Artinya, Hampir setiap sudut tempat di ibu kota pasti ada gardu distribusi listriknya.

“Listrik dari pembangkit gardu ke rumah-rumah tersambung dengan kabel yang sangat banyak sekali. Ada sekitar 23 ribu km sirkuit listrik di Jakarta,” jelasnya.

Sebagai antisipasi, Ikhsan menjelaskan PLN Disjaya sudah meninggikan gardu listrik di lokasi-lokasi yang rawan banjir. Juga mengganti kabel dan instalasi listrik yang berpotensi terkelupas.

“Ada 189 gardu listrik yang kita tinggikan. Ada yang ditinggikan 1,5 meter, ada juga yang 2 meter. Semua kita lihat catatan pengalaman banjir wilayahnya,” papar Ikhsan.

Ketika musim hujan, lanjut Ikhsan, hal yang penting diantisipasi minimal adalah gardunya. Sebab segala tragedi bisa terjadi, walaupun semua sudah dilengkapi dengan alat proteksi.

“Kita tetap harus waspada. Sebab namanya alat bisa saja tak berfungsi, atau terjadi hal yang tak diinginkan. Yang pasti kita sudah lakukan inspeksi jaringan. Kalau ada potensi rusak, atau kabel terkelupas dan lainnya. Itu sudah kita ganti,” jelasnya.

Pada kesempatan sama, Basuki Rahmat, Kepala Seksi Pengendalian BPBD DKI Jakarta menjelaskan, puncak curah hujan diprediksi akan terjadi pada Januari dan Februari 2020. Bahkan dari ITB puncak curah hujan sudah mulai pada 11-20 Desember 2019.

“Kemungkinan juga pada 11-20 Januari akan hujan lokal di Jakarta pusat, selatan, dan timur,” jelasnya.

Ketika curah hujan lokal, lanjut Ikhsan, yang perlu diantisipasi juga adalah tumpukan sampah dan sumbatan saluran air. Maka drainase harus dicek.

“Januari dan Februari puncak pasang laut. Sekitar pagi hari antara jam 7.00 sampai jam 11.00 WIB,” paparnya.

Ia menyebut ada 25 kelurahan yang sangat rawan banjir di DKI Jakarta. Meliputi 10 kelurahan di Jakarta Selatan, tujuh kelurahan di Jakarta Timur, lima kelurahan di Jakarta Barat, dan dua kelurahan di Jakarta Utara, dan satu kelurahan Jakarta Pusat.(red)