Koran Jurnal, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Revolusi Mental (RM) merupakan kegiatan strategis dalam upaya menyosialisasikan Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui Perguruan Tinggi dan mahasiswa.
Menurut Menko Muhadjir, masyarakat pedesaan dapat tersentuh langsung dengan program GNRM. Program tersebut, kata Menko, dimaksudkan untuk membentuk karakter bangsa yang berintegritas, beretos kerja keras, dan bergotong royong.
“Fakta membuktikan bahwa perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam perjalanan sejarah bangsa tidak terlepas dari peran para pemuda terutama mahasiswa,” kata Muhadjir saat memberikan sambutan sebelum membuka kegiatan ‘Rapat Evaluasi Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental Tahun 2019’, di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
KKN merupakan salah satu kegiatan Perguruan Tinggi yang telah bersinergi dengan Kemenko PMK. Selama 4 tahun ada 55 PT yang telah bermitra dengan Kemenko PMK dalam menyukseskan GNRM.
Perguruan Tinggi menjadi garda terdepan dalam implementasi GNRM yang mendorong perubahan pola pikir, sikap dan perilaku yang berorientasi pada kemajuan di tengah masyarakat.
“Dengan GNRM kita mengharapkberorientasian Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dalam konteks ini, mahasiswa di PT merupakan ujung tombak implementasi GNRM dengan berperan sebagai Agent of Change,” bebernya.
Sementara itu, berdasarkan laporan, secara akumulatif dari tahun 2016 sampai dengan 2019 terdapat lebih dari 42.000 mahasiswa aktif dalam kegiatan KKN RM. Kehadiran 42.000 mahasiswa setara dengan 1.764.000 men hour days.
Mahasiswa tinggal di lokasi KKN RM selama kurang lebih 42 hari. Mereka menyatu dengan masyarakat, belajar memahami kehidupan masyarakat dan bersama-sama melaksanakan berbagai program KKN RM.
“Melalui program ini tidak saja masyarakat mendapatkan manfaat, tetapi mahasiswa juga mendapatkan bekal pengetahuan tentang persoalan riil yang dihadapi masyarakat,” jelas Muhadjir.
Setidaknya melalui program ini mahasiswa menjadi bagian dari masyarakat yang telah melaksanakan revolisi mental.
“Saya berharap semua PT terutama yang telah 3 dan 4 kali menjadi pelaksana KKN RM dapat semakin baik dalam hal program maupun secara administrasi. Jangkauannya pun tentu saja harus lebih banyak dan luas,” terangnya.
“Hal ini sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya sekedar sent tetapi juga delivered. Program tidak hanya sekedar dilakukan untuk masyarakat tetapi justru harus diterima dan dirasakan oleh masyarakat,” lugasnya.(red)