Tema “Pawai Hias 1000 Komunitas 1000 Kreativitas” Angkat Nyawa Spekta Merah Semangat Gotong Royong

0

Koran Jurnal, Karawang – Ratusan pawai kendaraan hias dari berbagai komunitas mengikuti acara puncak kegiatan kreativitas yang diselenggarakan Spekta Merah, di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Minggu (08/12/2019).

Dari pantauan pewarta di lokasi acara, tampak kendaraan hias dari berbagai macam bentuk memadati area lapangan.

Brand Manager Spekta Merah, Fabio Junot Ardelto mengatakan, acara puncak kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang melibatkan komunitas dari berbagai daerah sejak Juni 2019.

“Kegiatan Spekta Merah dengan mengusung tema “Pawai Hias 1000 Komunitas 1000 Kreativitas” ini dilaksanakan secara serentak di 7 titik kota di Indonesia, yaitu: Banda Aceh, Lhokseumawe, Kabupaten Karawang, Kabupaten Lebak – Serang, Kota Binjai – Medan, Kisaran – Pematang Siantar serta Kota Sibolga – Padang Sidempuan,” kata Fabio.

Adapun alasan mengapa Spekta Merah memilih tema untuk kegiatan pawai hias itu, ungkap Fabio, karena tema tersebut mengangkat nyawanya Spekta Merah dengan nyawanya Indonesia yakni sifat gotong royong dan solidaritas.

“Nah mengapa kita bikin pawai hias, karena dalam pembuatan kendaraan hias itu membutuhkan kerja sama, gotong royong dan loyalitas dengan sesama komunitasnya sehingga bisa kita ambil intisarinya untuk kita sinkronkan dengan versinya dari Spekta Merah,” jelasnya.

“Dari tema yang diambil, selain gotong royong dari cara membuatnya, temanya harus sesuai dengan komunitas dan daerah masing-masing,” terang Fabio.

Ia juga mengungkapkan berbagai upaya dan cara untuk mengumpulkan para komunitas ini, agar bisa memecahkan rekor MURI sebagai Pawai Hias dengan Komunitas Terbanyak se-Indonesia.

“Dari tiap area ada PIC (perwakilan atau koordinator cabang) masing-masing buat komunitas, kemudian PIC mencari komunitas yang sudah lama berkecimpung bersama Spekta Merah, disamping itu mereka juga membantu mencari komunitas dibawah mereka,” bebernya.

“Jadi kita seperti bola salju, dari beberapa komunitas akhirnya menjadi banyak (komunitas),” pungkasnya.(red)