Koran Jurnal, Surabaya – Dalam menyosialisasikan pengembangan pemuda, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) melakukan Silahturahmi ke Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi). Acara yang diselenggarakan Sabtu (28/12/2019) di kantor Kahmi Surabaya Jawa Timur itu dihadiri oleh beberapa pejabat negara diantaranya, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh, Anggota DPR RI Komisi XI Sarmuji, Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Simanjuntak, dan Tenaga ahli Menpora Syamsul Qomar.
Pada acara tersebut Menpora Zainudin Amali menegaskan pentingnya menjalankan lima prioritas yang dicanangkan presiden di periode kedua. Yaitu pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, reformasi birokrasi, pemangkasan aturan, dan transformasi ekonomi. Namun Menpora akan memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia sebagai tugas pokok kementeriannya.
“Pembangunan SDM menjadi prioritas kami. Kami akan mereview kembali program yang ada. Sehingga bisa terlihat output dan outcome kepada masyarakat jelas,” ujarnya saat mengisi orasi ilmiah di acara tersebut.
Oleh karena itu, Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) akan fokus menciptakan sumberdaya pemuda yang unggul. Yaitu mendorong pemuda agar kreatif, inovatif, berdayasaing. Hal ini diperlukan agar pemuda dapat bersaing dengan pemuda yang lain. Zainudin sendiri mengaku khawatir dengan pemuda lulusan perguruan tinggi dalam negeri yang tidak mampu bersaing dengan lulusan luar negeri.
“kita lihat, lulusan luar negeri dengan mudah mampu mengisi pos-pos pekerjaan. Adik-adik jangan merasa mudah akan mengisi pos itu. Tapi akan ada lulusan luar negeri yang mengisi pos tersebut,” terangnya.
Maka dari itu, lelaki kelahiran 1962 tersebut, menginginkan pemuda lulusan perguruan tinggi dalam negeri punya daya saing. Terutama dalam jiwa wirausaha. Sehingga lulusan perguruan tinggi mampu menciptakan lapangan kerja, tidak lagi mencari pekerjaan.
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am turut menegaskan, untuk mewujudkan sumber daya pemuda yang unggul, maka pemuda perlu punya jiwa entrepreneurship.
“Sesuai yang dijelaskan Menpora, SDM menjadi prioritas, salah satunya dengan melakukan pembinaan wirausaha muda. Sebenarnya wirausaha itu bukan hanya urusan dagang, tetapi ia adalah kemampuan melakukan inovasi, dan kreatifitas dalam mengoptimalkan potensi menjadi aktual, bermakna, berdimensi ekonomi, dan bermanfaat bagi sesama. Yang paling penting, kenali potensi, dan munculkan inovasi, kemudian berani memulai,” tegasnya.
Di sisi lain, ketua umum Badan Koordinasi HMI Jawa Timur Yogi Pratama mengungkapkan dukungannya terhadap program kemenpora. Sebab pemuda JawaTimur menempati peringkat nomer 2 tertinggi populasinya setelah Jawa Barat. Menurutnya bila pemuda tidak dikelola akan menjadi sumber masalah dikemudian hari.
“Dengan banyaknya usia produktif di Jawa Timur, penting rasanya untuk membangun jiwa pebisnis untuk pemuda. Agar tidak terlalu repot mencari kerja,” ujarnya.(hum/red)