Koran Jurnal, Bandung – Keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mendapat perhatian serius dari Pemerintah. Pasalnya, sebagian besar UMKM di hampir seluruh Indonesia terdampak oleh pandemi Covid-19.
Untuk membangkitkan kembali UMKM masyarakat kecil, Universitas Pasundan (Unpas) menggelar seminar dan pelatihan buat pelaku UMKM di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat (Jabar). Tidak hanya pelatihan, para pelaku UMKM juga diberikan suntikan dana untuk menjalankan usaha mereka pasca pandemi nanti.
Henni Gusfa selaku penyelenggara mengatakan, dalam pelatihan ini pihaknya menargetkan 60 pengusaha kecil dari wilayaj Bandung Raya untuk mengikuti pelatihan. Namun dalam pelaksanaannya, para peserta hadir dari berbagai wilayah bahkan pengelola koperasi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Ryad, Arab Saudi ikut dalam pelatihan tersebut.
“Target kita sebenarnya untuk area Bandung itu 60 orang karena mau difokuskan, tapi ternyata setelah kita share target itu melampui. Peserta yang ikut itu sampai pada angka 80, nah angka ini tidak dilihat dari kwantiti tapi dilihat dari respek pengusaha UMKM. Ternyata tidak hanya Bandung saja, ada dari Aceh, Padang, Sumatera Selatan dan paling jauh itu dari Arab Saudi, bapak Aziz dari Riyad ini sebenarnya pengelola koperasi untuk purna TKI,” katanya dalam webinar dengan tema ‘Pelatihan UMKM Bidang Produk Pangan’ pada Senin (29/06/2020).
“Biasanya ini bagian dari program program perusahaan. Perusahaan nanti akan menyeleksi per UMKM, tapi biasa UMKM ini ada dibawah koordinasi pengawasan koperasi atau dibawah pengawasan yayasan-yayasan yang memfokuskan dirinya pada UMKM,” tambahnya.
Dikatakan akademisi Universitas Mercu Buana ini, pengembangan produk pangan saat ini menjadi kebutuhan dunia. Dimana, sistem pengembangan produk pangan sudah menggunakan teknologi, baik pengemasan hingga sistem penjualannya.
“Jadi memang kebutuhan-kebutuhan hari ini untuk pengembangan, atau disertifikasi prodak pangan itu tidak hanya ada di kita, tetapi sudah jadi wacana dunia sehingga pengetahuan tentang teknologi pangan, pengetahuan tentang bagaimana pengemasannya sangat ditunggu oleh pengusaha kecil,” ucapnya.
Olehnya itu, lanjut pakar ilmu komunikasi ini, untuk menggerakan dan menghidupkan UMKM rakyat kecil perlu adanya langkah pendampingan baik lewat online dan offline. Selain itu, dirinya mengakui pihaknya akan melakukan pelatihan secara langsung bersama para pelaku UMKM di Wilayah Kota Bandung pada, Selasa (30/06/2020).
“Kita membuat mekanisme dari pelatihan ini, pertama online dan dimikskan dengan offline. Besok kita akan bertemu dengan para peserta, khusus untuk Bandung area untuk melanjutkan bagaimana sebenarnya penguatan-penguatan pengetahuan yang mereka dapat, dan sekalugus juga braindstorming dengan kendala-kendala yang rill mereka dapatkan di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut Henni Gusfa, pelatihan kepada pelaku UMKM ini juga akan dilakukan di beberapa daerah di Indinesia Timur seperti, di Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambon dan dilanjutkan ke tahap internasional.
“Ini next projek yang kita akan bergerak untuk level nasional dan level internasional. InshaAllah kita akan ke NTT dulu, baru nanti kita ke Ambon dan selanjutnya bergerak untuk melanjutkan ke level Internasional,” ucapnya.
Diketahui, pelatihan yang digelar oleh Unpas dan Len Industri ini menghadirkan pemateri dari akademisi dan penggerak-penggerak UMKM nasional, yakni Prof. H Eddy Jusuf selaku Direktur Universitas Pasudan, Dr. Asep Dedy Sutrisno selaku
Ketua LPM Universitas Pasundan, Ina St. Nurminabari, Sumartini dan Eki Baihaqi akademisi Unpas.(red)