Koran Jurnal, Jakarta – Munculnya unjuk rasa dalam momen hari Tani Nasional 2024 ternyata dikesampingkan oleh unsur mahasiswa.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia (BEM SI) Kerakyatan Wilayah se-Jabodetabek dan Banten (BSJB) Ahmad Fauzi pada Senin (30/9/2024).
“Kami lebih fokus pada persiapan kegiatan Rakerwil yang akan dilaksanakan di Bogor,” ujar Fauzi.
Momen itu juga dipandang menjadi sarana untuk menyamakan tekad berjuang menjadi insan yang unggul di masa mendatang.
“Bagaimana generasi muda melihat masa depan dan tidak perlu terpengaruh oleh isu yang tidak membangun,” kata Fauzi.
Maka dari itu, pihaknya tegaskan sama sekali tidak terlibat turun ke jalan sebagai bagian dari massa aksi.
“Tidak turun aksi unjuk rasa,” tandasnya.
Fauzi juga menyebut internalnya belum berpikir lebih jauh mengenai ajakan dari sesama organisasi mahasiswa lain dalam peringatan 2 tahun insiden Kanjuruhan.
“Belum menentukan sikap,” pungkasnya.
Lebih jauh bakal dilakukan konsolidasi dalam lingkup internal terkait apakah bermanfaat atau malah picu mudarat.
“Jika ada desakan untjk turun kejalan, tetap kita akan kaji lebih dahulu dan tetap dilihat manfaatnya, karena suporter Arema juga tidak mempermasalahkan lagi. Kita mahasiswa tidak ingin ditarik-tarik oleh kepentingan tertentu,” bebernya.(**)