Koran Jurnal, Jakarta – Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menggelar upacara dan syukuran peringatan Hari Hidrografi TNI Angkatan Laut tahun 2025, di Mako Pushidrosal, Jakarta Utara, Selasa (4/2/2025).
“Hari ini, 4 Februari, menjadi Hari Hidrografi TNI Angkatan Laut, dan kita melaksanakan acara ini dengan syukuran yang sederhana,” ujar Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, dalam konferensi pers usai memimpin upacara.
Adapun tema peringatan Hari Hidrografi TNI-AL 2025, “Dengan Semangat Jalesveva Jayamahe, Petakan Laut Untuk Pertahanan Negara dan Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas.”
Peringatan Hari Hidrografi TNI AL berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Kep/3066/XI/2024 dan menetapkan tanggal 4 Februari 1950 sebagai Hari Lahir Hidrografi TNI Angkatan Laut dan diperingati setiap tahunnya dengan tujuan meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat juang prajurit Pushidrosal dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, serta memperkuat identitas dan kebanggaan prajurit Pushidrosal.
“Harapannya, dengan adanya Hari Hidrografi Nasional ini, Pushidrosal akan berperan lebih banyak, baik untuk kepentingan militer maupun kepentingan non-militer, khususnya dalam hal pemetaan laut, kondisi hidrografi, data oseanografi untuk keselamatan masyarakat, serta kepentingan TNI Angkatan Laut itu sendiri,” papar KSAL Muhammad Ali.
“Pushidrosal juga berperan di kancah regional dan global, dan ini sudah diakui oleh dunia internasional. Peta laut yang kami hasilkan, baik untuk kepentingan militer maupun pelayaran sipil, telah diakui secara internasional,” imbuhnya.
Selain itu, KSAL melanjutkan, Pushidrosal juga berperan dalam pengaturan data pemetaan pipa dan kabel bawah laut, yang kini sangat penting dalam mendukung telekomunikasi dan kegiatan seperti Pertamina serta SKK Migas.
KSAL menambahkan, terkait kapal hidrografi, TNI AL merencanakan pengadaan kapal hidrografi baru. Sebagian kapal akan dibuat di dalam negeri, dengan peralatan elektronik dan sensor yang diimpor dari luar negeri, kemudian dirakit di dalam negeri. Beberapa kapal mungkin juga akan langsung dipesan dari luar negeri.
“Salah satu kapal juga akan dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan penyelamatan kapal selam, termasuk kemampuan deteksi bawah air yang sangat mendukung untuk itu,” tuturnya.
“Kami juga merencanakan operasi survei di laut Indonesia, khususnya di Indonesia Timur. Selain itu, dua kapal, KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi, akan ditempatkan di Armada 2 dan Armada 3, dengan fokus pengamanan di wilayah Papua dan Indonesia Barat. Pengadaan kapal-kapal tersebut diperkirakan akan selesai pada akhir Mei dan awal Juni,” pungkasnya.
Acara upacara dan syukuran peringatan Hari Hidrografi TNI AL 2025 yang digelar secara sederhana itu dihadiri para Pejabat Utama TNI AL, sesepuh Pushidrosal, serta kepala Dinas Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut dari masa ke masa.(*/ton)