Dukung Jokowi 2 Periode, ‘Renas 212’ Minta Porsi Cawapres dari Tokoh Islam

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali menjadi presiden periode 2019-2024 terus digemakan. Kali ini dukungan datang dari Relawan Nasional (Renas) 212. Nama 212 diambil dari perjalanan kesuksesan Jokowi dalam memimpin negara, dan juga kedekatan Jokowi dengan dunia Islam.

“Nama 212 ini tidak ingin berbenturan dengan alumni 212. Karena topiknya berbeda. Jadi ini adalah aspirasi dari teman-teman secara demokrasi,” kata Muhammad Nasir dalam pernyataan pers dan sekaligus
Soft Lounching Relawan Nasional 212 Jokowi Presiden Republik Indonesia (Renas 212 JPRI) yang digelar di Kedai Kopi Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat (10/05/2018).

Renas 212 telah di berdiri pada 28 Februari 2018 dan selama rentang waktu 3 bulan ini telah berdiri di beberapa provinsi antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumsel, Aceh, Sumut, NTB, NTT, Sulsel, Sultra, Maluku, Maluku Utara, Papua, Kalteng, Kaltim, Kalsel.

Pembentukan relawan ini ditargetkan beranggotakan 5 juta relawan inti yang tersebar di 34 propinsi. Segmen Renas 212 sebagian besar dari kalangan anak-anak muda milenial.

Renas 212 JPRI dibentuk untuk mengimbangi Jokowi soal isu-isu kedekatan Jokowi dengan umat Islam, ulama dan umaroh. Renas hadir untuk menunjukan pada rakyat bahwa ummat Islam masih dan tetap ingin di pimpin
Presiden Jokowi.

Sebagai pemimpin negara dengan jumlah ummat Islam terbesar di dunia tentu komitmen ke-lslaman pak Jokowi tak perlu lagi di ragukan.

Ambil saja contoh komitmen pak Jokowi dalam menyelesaikan dan memfasilitasi perdamaian di Afganistan. Di tengah ancaman hujan peluru paska teror bom di kota Kabul, pak Jokowi tetap datang sesuai jadwal tanpa rompi anti peluru,

Selain itu komitmen dan pro aktif Jokowi dalam menyelesaikan konflik Rakhine Myanmar mendapatkan apresiasi dari PBB dengan ditunjuknya Indonesia menjadi negosiator PBB di Myanmar.

Di dalam negeri, Pak Jokowi juga memberi perhatian yang besar bagi keber!angsungan pesantren dan sekolah diniyah. Serta kedekatan Jokowi dengan kalangan ulama baik di Jawa maupun luar Jawa sehingga isu di hembuskan oleh kaum “radikalis” bahwa Jokowi anti ummat Islam adalah isu politik murahan untuk kepentingan politiknya sendiri.

Renas 212 akan berhadapan langsung dengan kaum radikalis ini yang menggunakan isu Islam sebagai komoditas politik dan radakalisasi masa berbasis isu sara. Kami akan merangkul musola dan masjid se-Indonesia sebagai corong menyampaikan Islam rahmatan lil alamin.

Kemudian dari pada itu Renas 212 JPRI berpandangan bahwa bangsa ini sejak merdeka di bentuk atas kesepakatan agung para “Founding Father” yang terdiri dari kelompok Nasionalis dan Religius (Islam) yang sepakat bahwa Pancasila dan NKRI adalah pemersatu di tengah keanekaragaman suku bangsa Indonesia.

“Untuk itu dalam momen Pilpres 2019 ini perlu ada konsensus bersama antara dua kelompok besar ini agar permusyawaratan perwakilan sesuai demokrasi Pancasila sila ke 4 tetap terjaga,” kata Nasir.

Maka dari itu Renas 212 dengan sungguh-sungguh berikhtiar agar tokoh-tokoh religius (Islam) di beri proporsi yang sesuai untuk mendampingi Presiden Jokowi dalam kontestasi ini. Renas 212 mengusulkan beberapa nama tokoh-tokoh ummat Islam agar menjadi pertimbangan koalisi pemerintahan Presiden Jokowi antara lain, Prof. Mahmud MD, Prof. Din Syamsudin, Prof. Jimly Asshiddiqie, Prof. Yusril (Keluarga Masyumi), Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, Budi Gunawan, Anis Matta, Habib Rizieq Syihab, Ahmad Heryawan, dan TGB Muhammad Zainul Majdi.(ton)