Direspon Pemerintah, Panitia Rembug Nasional: Presiden Jokowi Bersedia Hadir Bersama 57 Ribu Aktivis 98

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Setelah melalui rangkaian perjuangan yang cukup lama, akhirnya para pejuang demokrasi Aktivis 98 mendapatkan respon dan kabar baik dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terkait agenda ‘Rembuk Nasional Aktivis 98’ yang akan diselenggarakan oleh aktivis 98 di Monas, Jakarta pada 07 Juli 2018.

“Kami Aktivis 98 tiada henti untuk melakukan konsolidasi. Hari ini kami menghitung hari,” kata Hengky Irawan, salah satu Panitia yang juga mantan Aktivis 98 dalam konferensi pers kesiapan acara ‘Rembuk Nasional Aktivis 98’, bertempat di gedung Pena 98, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (28/06/2018).

Hengky mengungkapkan, saat menerima audiensi dengan para Aktivis 98 pada 26 Juni 2018, Presiden Jokowi menyatakan dirinya bersedia menghadiri pertemuan akbar ‘Rembuk Nasional Aktivis 98’ tersebut.

“Kami sudah audiensi. Presiden menyambut baik (Rembuk Nasional Aktivis 98) dan Presiden bersedia hadir,” lanjut Hengky.

Agenda pertemuan dengan Presiden Jokowi itu merupakan upaya dan gerak bersama seluruh Aktivis 98 dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa dan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

“Kepada Bapak Presiden RI, kami sampaikan beberapa subtansi yang akan dibahas dalam Rembuk Nasional.
Subtansi-subtansi tersebut: 1.Tema tentang lawan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme; 2. Usulan tentang Pentingnya Peresmian Hari Bhinneka Tunggal Ika; 3. Penguatan terhadap Pemberantasan Korupsi; 4. Menguatkan Perekonomian Rakyat untuk Berdikari secara Ekonomi; 5. Pemberian Gelar Pahlawan Reformasi untuk Korban Tragedi Trisakti dan Semanggi,” jelas para aktivis 98 memastikan agenda pembahasan Rembuk Nasional.

Selain itu, Panitia Rembuk Nasional Aktivis 98 juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan Presiden R.I untuk menghadiri acara Rembuk Nasional.

“Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ungkapan rasa syukur tersebut merupakan wujud dari rasa bahagia atas kelancaran tahap demi tahap menuju Rembuk Nasional yang merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa atas kerja keras seluruh jajaran panitia baik di tingkat pusat, provinsi-provinsi dan kabupaten,” seraya ucapan syukur para aktivis 98.

Dari informasi yang diterima, data peserta Rembuk Nasional yang masuk dari pendaftaran ‘darat’ sudah mencapai 50 ribu lebih.

“Jumlah tersebut belum termasuk yang mendaftar melalui aplikasi panitia. Jumlah pendaftar melalui jalur online per pukul 12:46 WIB, Kamis siang, mencapai 7.664. Total peserta sudah mencapai 57.664 orang,” kata Hengky.

Sementara itu, Benny Ramadhani menegaskan bahwa ribuan peserta dari para aktivis 98 yang akan hadir pada Rembuk Nasional merupakan sebagai tanda dan komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa Indonesia.

“Tanggal 7 Juli 2018 secara kuantitas aktivis yang akan hadir kurang lebih 57 ribu, sebagai tanda, sebagai sinyal kepada hadirnya kekuatan bahwa ada persoalan bangsa yang ingin kita harapkan,” ujar Benny Ramdhani, aktivis dari Sulawesi Utara menambahkan.

Benny juga menyampaikan bahwa, dirinya yang saat ini sebagai seorang senator dari Sulawesi Utara mengingatkan akan pentingnya kehadiran seluruh aktivis 98 untuk memperjuangkan tegaknya demokrasi.

“Situasi ini memaksa kami untuk turun kembali ke Jakarta, bergabung dengan sebuah kekuatan. Untuk apa?, ada masalah besar bangsa ini, kita menghadapi ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ungkap Benny yang menggugah dirinya dan menyikapi secara serius persoalan bangsa.

Ia juga berharap, negara dapat menetapkan para korban penembakan tragedi 98 sebagai pahlawan reformasi.

“Kita juga akan memastikan agenda Rembuk Nasional ini, meminta kepada Presiden, negara menetapkan para korban gerakan reformasi yang telah menjadi hasil gerakan reformasi untuk menjadi pahlawan reformasi,” lugasnya.(ton)