Bambang Soesatyo Sambut Hangat Buku ‘Jokowi Istiqomah Membangun Negeri’ Hasil Karya RELIJI

1

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyambut hangat kehadiran buku “Jokowi Istiqomah Membangun Negeri” yang diluncurkan Relawan Indonesia Jokowi (RELIJI). Kehadiran buku ini menjawab berbagai keraguan banyak pihak terhadap sosok Jokowi dalam memimpin negeri. Terlebih karena latar belakangnya yang bukan seorang jenderal, ketua umum partai politik, maupun aktivis yang malang melintang.

“Membaca buku ini, kita akan mampu meresapi bagaimana seorang tukang kayu mebel mampu melakukan berbagai terobosan dalam membangun Indonesia. Dengan kesederhanaan, ketulusan dan semangat kerja kerasnya, Jokowi ternyata punya visi besar dalam membangun negeri. Beliau dengan cekatan memutus setiap kebijakan dengan pertimbangan yang cermat, sehingga tak terlalu menimbulkan banyak polemik di masyarakat,” ujar Bamsoet saat membuka diskusi dan peluncuran buku “Jokowi Istiqomah Membangun Negeri” terbitan Relawan Indonesia Jokowi (RELIJI), di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (23/08/2018).

Tampil sebagai pembicara lain Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Nasdem Taufiqulhadi, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, mantan Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia Munawar Khalil dan mantan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi Tamsir. Hadir pula dalam acara ini Ketua Umum RELIJI Burzah Zarnubi, politisi PDIP Masinton Pasaribu, politisi Partai Hanura Anwar Fuady, politisi Partai Golkar Azis Syamsuddin, Yahya Zaini, Darul Siska dan Yoris Raweyai.

Bamsoet menerangkan berbagai pekerjaan besar yang tidak mampu dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya, dengan lugas ditunaikan oleh Jokowi. Pemberantasan mafia Migas dilakukan dengan membubarkan Petral. Pemberantasan illegal fishing ditunjukkan dengan menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Pemberantasan korupsi untuk penyelamatan uang negara juga terus digalakan.

“Tak hanya itu, komitmen pemerataan diwujudkan dengan merubah paradigma pembangunan dari Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif ke seluruh pelosok tanah air, memperkuat daerah perbatasan dan daerah terluar, serta menyamakan harga BBM menjadi satu harga. Itulah beberapa terobosan Presiden Jokowi mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” terang Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, berbagai keberhasilan yang dicapai oleh Presiden Jokowi tidaklah berdiri sendiri, melainkan karena adanya dukungan yang kokoh dari partai-partai koalisi di DPR RI. Dengan menguasai mayoritas dukungan parlemen, stabilitas politik dan pemerintahan terjaga dengan baik.

“Walaupun politik itu dinamis, tetapi selaku Ketua DPR saya terus berikhtiar menciptakan suasan politik yang kondusif, tidak ada kegaduhan dan pertentangan politik, sehingga pemerintah dapat bekerja lebih produktif. Alhamdulilah, selama ini DPR RI tidak pernah ragu mendukung kebijakan pemerintah yang pro-rakyat, untuk mempercepat kemakmuran rakyat,” jelas Bamsoet.

Lebih dari itu, Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia (FKPPI) ini mengungkapkan, untuk melakukan lompatan ke masa depan, tidak cukup berpuas diri dengan keberhasilan yang sudah dicapai. Masih ada tantangan dan masalah yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintahan Jokowi ke depan.

“Pertama, soal kesenjangan sosial di masyarakat yang masih tergolong tinggi. Kedua, adalah bagaimana mengejar ketertinggalan di bidang sumber daya manusia. Ketiga, tantangan yang bersifat ideologis, yaitu semakin memudarnya kecintaan dan dukungan masyarakat terutama anak-anak muda terhadap ideologi Pancasila,” ungkap Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah ini mempunyai harapan besar terhadap berbagai pondasi pembangunan yang telah dilakukan Presiden Jokowi. Minimal pada usia 100 tahun kemerdekaan, Indonesia dapat menjadi bangsa maju, modern, adil dan sejahtera sehingga bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia.

“Kita optimis Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 besar negara maju pada tahun 2045. Kata kuncinya adalah Pak Jokowi harus terpilih untuk 2 periode,” pungkas Bamsoet. (red)