Kemendikbud Gelar Festival Saman 2018

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan ‘Pembukaan dan Workshop Festival Saman 2018’.

Diadakannya kegiatan tersebut merupakan bagian dari kebijakan Kemendikbud untuk mensukseskan platform pemajuan kebudayaan sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017.

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Nadjamuddin Ramly, menegaskan bahwa tari saman adalah budaya asli bangsa Indonesia yang harus tetap dipertahankan eksistensinya, salah satunya melalui Festival Saman 2018.

“Tari saman khas kepunyaan Kabupaten Gayo Lues dan tidak dipunyai oleh negara lain,” ujar Nadjamuddin di Aula Plaza Insan Berprestasi, Komplek Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/2).

Tari Saman, kata Nadjamuddin, merupakan sebuah budaya yang sangat menonjolkan jati diri bangsa Indonesia. “Inti ajaran tari saman berisi nilai-nilai karakter bangsa kita. Sekarang tari saman sudah mendunia,” ujarnya.

Sementara, Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, berharap agar tari saman dapat berperan dalam memajukan perekonomian khususnya
bagi masyarakat Kabupaten Gayo Lues. “Tari saman harus bisa mendongkrak perekonomian masyarakat, untuk itu kami berupaya membuat saman center di Kabupaten Gayo Lues,” kata dia.

Sekadar infornasi, Festival Budaya Saman (FBS) 2018 yang akan digelar di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh ini berlangsung sejak 2 Oktober hingga 24 November 2018 dengan melibatkan ratusan penampil dari 11 kampung di 11 Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues.

Diketahui, UNESCO telah menetapkan Saman sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) asal Indonesia melalui rapat Komite Antar Negara di Bali pada 24 November 2011.(ton/ms)