Pemuda Bravo 5: Radikalisme Ada 2 Tipe, Positif dan Negatif

0

Koran Jurnal, Jakarta – Ketua Umum Pemuda Bravo-5 Ali Fanser Marasabessy menilai istilah radikalisme memang tak selalu diartikan sebagai sesuatu yang buruk. Semua tergantung pada tujuan dan manfaatnya.

Menurut Ali Fanser, Radikalisme sebagai sebuah gerakan idiologi itu ada dua, yakni radikalisme positif dan radikalisme negatif.

“Kita harus pintar-pintar membedakan antara radikalisme positif dan ada radikalisme negatif. Itu harus dipahami dulu,” ujar Ali Fanser saat menjadi pembicara dalam diskusi Forum Jurnalis Merah Putih episode III di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Jum’at (08/11/2019).

Ia menjelaskan, Radikalisme bisa dikatakan positif jika gerakannya bertujuan untuk kebaikan, keadilan, dan memberi manfaat untuk orang banyak.

“Kalau radikal dalam kebaikan, dalam memberi manfaat pada orang itu tidak berbahaya, malah kita anjurkan,” jelasnya.

Namun, Ali Fanser mengingatkan bahwa yang berbahaya adalah radikalisme negatif. Yakni radikalisme yang membawa kerusakan, permusuhan, dan tidak memberi manfaat bagi orang lain.

“Kalau membuat rusuh, memecahbelah bangsa, mencelakakan orang lain dengan alasan idiologi tertentu, itu radikalisme negatif. Tidak boleh,” tegasnya.

Ali Fanser yang juga dikenal sebagai koordinator Aliansi Pemuda Maluku dan Maluku Utara menambahkan, Indonesia sebagai negara demokratis telah memberi kebebasan individu secara luas dalam menentukan pilihan.

Karena itu, lanjut Ali Fanser, setiap insan dan individu masyarakat harus pintar-pintar menentukan pilihan dan keputusan.

“Misalnya air dalam gelas ada racunnya. Semua orang bebas milih mau dibuang air itu atau mau diminum. Silahkan. Tapi kalau diminum ya tanggung sendiri akibatnya, bisa mati keracunan. Yang tidak boleh adalah memaksa orang lain ikut minum racun,” jelasnya.

Ditanya soal Kementerian Agama, dimana Ketua Umum Bravo 5 Fachrul Razi adalah Menteri Agama, Ali Fanser selaku ketua pemuda Bravo 5 menegaskan, pihaknya akan membeck-up penuh kebijakan menteri agama Fachrul Razi, termasuk dalam kampanye anti radikalisme.

“Kami dukung penuh, kebijakan-kebijakan pak Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Sebab semua kebijaka beliau pasti disandarkan pada kepentingan basa dan negara. Itu pasti,” tegas Ali Fanser.(shl/red)