Pertamina Bantu 220 UMKM Papua dan Maluku Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

0

Koran Jurnal, Jakarta – Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap UMKM di Indonesia. Akan tetapi seperti yang diketahui bersama, UMKM merupakan salah satu tonggak gantungan harapan penggerak ekonomi Nasional. Oleh sebab itu, dalam arahannya, Presiden mendorong agar terjadi sinergitas antar pemangku kepentingan dalam membantu UMKM agar dapat bertahan.

Sejalan dengan hal tersebut, sebuah perusahaan berbasis sosial yaitu: Kitong Bisa Enterprise (KBE) dan Pertamina MOR VIII bekerjasama dalam mengusung program UMKM Naik Kelas bagi lebih dari 220 UMKM. Program ini bertujuan termasuk membantu UMKM tersebut dapat tetap bertahan selama masa Covid-19.

Dalam program tersebut, KBE melakukan pelatihan dan pendampingan. Pertamina MOR VIII kemudian menyediakan pembiayaan modal usaha bagi para pelaku UMKM tersebut.

Pendampingan dilakukan di wilayah Jayapura, Ternate, Ambon dan Tual, diikuti oleh 220 pelaku UMKM. Program tersebut dimulai dari bulan Juli, dan akan berakhir di Bulan Desember nanti. Pelatihan dan Pendampingan yang diberikan secara intensif, dilakukan secara Daring dan Luring, dengan fasilitator dan instruktur berpengalaman yang langsung bersentuhan dengan pelaku UMKM di lapangan.

“Pertamina terus mendukung pengembangan UMKM agar tumbuh menjadi pelaku usaha yang tangguh dan mandiri, kami berharap dengan adanya program ini lebih banyak lagi pelaku usaha yang membangun bisnis dari Timur Indonesia ke Barat,” kata Edi Mangun, Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero) saat di wawancara melalui telepon, Sabtu (10/10/2020).

Direktur utama sekaligus pendiri Kitong Bisa Enterprise: Khoirun Mumpuni, menjelaskan alasan Kemitraan Usaha Sosial ini di dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh UNDP dengan tema “Transforming Crowdfunding through innovative finance and technology”.

Khoirun menjelaskan bahwa sebagai usaha sosial yang fokus menyelesaikan permasalahan pengangguran yang terjadi di daerah Indonesia Timur dengan mengedukasi dan memberdayakan sehingga mendorong lebih banyak lagi anak muda khususnya perempuan untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi. Itulah sebabnya KBE menyambut baik kerjasama dengan Pertamina Region VIII ini.

“Tantangan bagi bisnis pemula dan UMKM adalah akses pembiayaan, maka dari itu crowdfunding adalah hal yang sangat penting dan harus dilakukan agar sebuah usaha/program dapat berjalan dengan baik, dan kemitraan kami dengan Pertamina ini merupakan bentuk konkritnya,” tambah Khoirun.

Maka dari itu, KBE memiliki visi untuk membangun ekosistem wirausaha yang berkelanjutan bagi pemuda di Indonesia Timur dengan 4 pendekatan, pelatihan bisnis dan pendampingan, pengembangan produk, akses pembiayaan serta memberikan akses pasar offline serta online, dan bekerja lebih keras lagi dalam bentuk kemitraan, dengan berbagai Pihak lain, baik swasta, maupun pemerintahan.

Bukan hanya memberikan Pelatihan, KBE bersama Pertamina terus melakukan pembinaan menyeluruh.

“Salah satu contohnya adalah: Selly Making pemilik dari Suka Sushi, salah satu penerima manfaat program ini di Jayapura. Dengan adanya kerjasama ini, beliau akhirnya bisa buka outlet sushi di Mall Jayapura, mampu mempekerjakan 5 orang dan pendapatan meningkat drastis. Di Jayapura sendiri ada lebih dari 60 UMKM yang dibantu dalam program UMKM Naik Kelas ini,” tambah Khoirun memberikan penjelasan di acara Daring tersebut.

Program Pertamina dan Kitong Bisa Enterprise ini diharapkan dapat menjadi contoh Kemitraan Swasta dan Lembaga Nirlaba yang dapat mendorong lebih banyak lagi UMKM bertahan di masa sulit Covid-19 ini.