Satgas Satuan Organik Yonif Raider 301/PKS Luncurkan Program Revitalisasi Masyarakat Distrik ILU Kab Puncak Jaya Papua

0

Koran Jurnal, Puncak Jaya Papua – Satgas Satuan Organik Yonif Raider 301/Prabu Kiansantang resmi meluncurkan Program Revitalisasi Masyarakat Distrik ILU Kabupaten Puncak Jaya Papua, di Pos Distrik ILU Kab Puncak Jaya Papua, Senin (9/5/2022).

Komandan satgas (Dansatgas) Satuan Organik Yonif Raider 301/PKS Letkol Inf Muhammad Syaifudin Fanany, S.H., M.I.P., mengatakan, program tersebut adalah inovasi Satgas satuan organik Yonif Raider 301/PKS untuk memberdayakan masyarakat setempat dengan cara membangun Ekonomi Kreatif dalam rangka meningkatkan perekonomian di wilayah khususnya Distrik ILU Kab Puncak Jaya Papua.

“Kegiatan ini adalah salah satu program Binter (pembinaan teritorial) Bintahwil (pembinaan satuan wilayah) dari kami Satgas satuan organik Yonif Raider 301/PKS. Kami membuat suatu inovasi yang dinamakan program revitalisasi masyarakat desa khususnya di Distrik ILU Kab.Puncak Jaya Papua yaitu dengan pemberdayaan masyarakat setempat dengan cara membangun ekonomi kreatif dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah penugasan kami, Distrik ILU Kab. Puncak Jaya Papua,” kata Syaifudin Fanany seusai meresmikan kios Ekonomi Kreatif, di Pos Distrik ILU Kab. Puncak Jaya Papua, Senin sore (9/5/2022).

Adapun hal yang mendasari kegiatan atau program ini yaitu untuk mengatasi kesulitan masyarakat desa dan upaya memaksimalkan potensi hasil pertanian di wilayah tersebut.

Diketahui, Distrik ILU adalah salah satu dari delapan Distrik yang ada di wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Berdasarkan data Dinas Kependudukan Kabupaten Puncak Jaya, terdapat 31.667 jiwa yang bertempat tinggal di wilayah Distrik tersebut. Kondisi geografis yang merupakan wilayah perbukitan dan gunung serta mempunyai curah hujan yang cukup tinggi membuat sebagian besar mata pencaharian penduduk lokal bertani dan berkebun.

“Hasil dari pertanian dan kebun ini memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang ekonomi,” imbuh Syaifudin Fanany.

Akan tetapi adanya potensi tersebut tidak didukung dengan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Seperti halnya untuk mencapai ke daerah Distrik ILU harus melalui Kota Wamena dan memerlukan waktu sekitar dua hari dua malam dengan menggunakan Mobil Double Cabin ataupun Truk berkemampuan 4 X 4. Ada juga transportasi udara, namun kapasitasnya yang terbatas dan hanya bisa dilalui oleh pesawat perintis membuat sebagian kecil masyarakat saja yang menggunakannya. Dampak dari kendala transportasi tersebut membuat harga barang-barang kebutuhan dan bahan pokok rumah tangga menjadi sangat tinggi atau mahal. Hasil pertanian maupun kebun yang seharusnya bisa dijual ke kota dalam memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga tetapi karena tidak didukung sarana transportasi yang memadai menjadi kendala utama sehingga masyarakat Distrik tersebut lebih memilih menjual hasil kebunnya di wilayah tempat tinggalnya saja. Hal inilah yang kemudian membuat roda perekonomian kurang maksimal, apalagi beberapa warga ada yang pasrah dengan keadaan dan bertransaksi menggunakan sistem barter.

“Berdasarkan data diatas yang disesuaikan dengan fakta aktual di lapangan, maka Satgas Satuan Organik Yonif 301/PKS berinisiatif membuat suatu inovasi sebagai bentuk program Binter Bintahwil-nya yang dinamakan Program Revitalisasi Masyarakat Desa yang digagas oleh Mayor Inf Heri Andy Nova Sirait yang menjabat sebagai Wadansatgas,” ungkap Syaifudin Fanany.

Untuk mewujudkan dan menyukseskan program tersebut, Satgas Satuan Organik Yonif 301/PKS juga mengajak siswa-siswi sekolah SMU Negeri ILU untuk mengolah hasil tani dan kebun warga menjadi suatu produk olahan makanan yang bermanfaat dan bernilai tinggi.

“Satgas Satuan Organik Yonif 301/PKS mengajak siswa-siswi tersebut ikut dalam belajar cara mengolah makanan yang selanjutnya akan dijual ke masyarakat setempat. Sehingga tercipta hubungan simbiosis mutualisme dimana siswa-siswi mendapat ilmu pengetahuan di bidang ekonomi sedangkan masyarakat lokal dapat menikmati hasil tani tersebut dengan produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Harapannya dari seluruh kegiatan tersebut, Satgas Satuan Organik Yonif Raider 301/PKS berhasil menggerakkan perekonomian di wilayah penugasannya terkhusus Distrik ILU,” beber Syaifudin Fanany.

Salah seorang Guru SMU Negeri ILU, Ibu Norce Sarah Maria Naat, S.Pd. merasa terharu dan memuji program yang digagas Satgas satuan organik Yonif Raider 301/PKS. Menurutnya, kegiatan atau program tersebut menambah pengetahuan bagi siswa/i dalam bidang ekonomi kreatif.

“Ini menyambung pendidikan anak-anak yang Tuhan percayakan untuk kita didik bersama. Ini hal pertama yang menjadi sukacita kita karena kerinduan kita sedikit terjawab, karena saya ingin mereka….(haru Ibu Norce) lebih baik lagi,” tuturnya.

Untuk diketahui, Satgas Yonif Raider 301/Prabu Kiansantang merupakan satuan pertama yang dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi sebagai Satgas Satuan Organik di wilayah Kabupaten Puncak Jaya dalam rangka mendukung tugas pokok Korem 173/Praja Vira Braja. Yang salah satu tugas pokoknya adalah melaksanakan tugas-tugas Kodim dan Koramil dengan melakukan Pembinaan Teritorial dan Komunikasi Sosial terhadap masyarakat Papua.(*)