Koran Jurnal, Magelang – TNI dan Polri memiliki pendidikan Chandradimuka yang telah ditempuh selama tiga bulan sesungguhnya merupakan waktu yang sangat singkat untuk membentuk sebuah budaya sinergi dan kerjasama pada dua organisasi yang sangat besar di negeri ini. Dua organisasi yang senantiasa menjadi tumpuan rakyat Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang mengemuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat memimpin Upacara Wisuda 776 Taruna-Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian, bertempat di lapangan Sapta Marga Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (01/11/2018).
Menurut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, 3 (tiga) bulan tersebut adalah waktu yang sangat berharga bagi Taruna–Taruni TNI dan Polri hidup dan berlatih bersama, berbagi suka dan duka, mengenal satu sama lain dan bahkan mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing tanpa sekat.
“Selama kurun waktu tersebut,diharapkan tumbuh ikatan sosial, psikologisdan jiwa korsa yang erat. Sampai saat ini pun saya masih merasakan eratnya persaudaraan, jiwa korsa dan ikatan batin dengan seluruh rekan Perwira TNI dan Polri yang bersama-sama menjalani beratnya latihan serta suka duka pendidikan,” kata Panglima TNI.
Selanjutnya, Panglima TNI mengatakan bahwa pendidikan selama 3 (tiga) bulan sesungguhnya adalah peletak dasar integrasi yang sangat dibutuhkan kelak di kemudian hari. Dikatakan demikian karena dalam beberapa waktu terakhir, bangsa Indonesiadilanda beberapa bencana.
“Bencana yang merenggut nyawa, harta dan benda sertarakyat menjadi saksi bahwa sinergi seluruh komponen bangsa sangat dibutuhkan dalam meringankan beban penderitaan korban. Sinergi tersebut sangat dibutuhkan dalam masa tanggap darurat sampai pada rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkapnya.
Ditambahkan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa kerja sama seluruh kementerian, lembaga dan seluruh komponen bangsa sejatinya tidak hanya dalam penanggulangan bencana. Seluruh proses pembangunan nasional guna pencapaian tujuan sebuah bangsa dan negara tidak dapat berjalan maksimal bila ada ketimpangan didalamnya. Layaknya perahu dayung, tidak akan dapat mengarungi lautan dengan segala gelombang, arus dan tiupan angin bila pendayung diatasnya tidak bekerja sama,” ujarnya.
“Untuk itulah TNI dan Polri akan senantiasa menjadi pemersatu serta mendorong seluruh komponen bangsa yang ada dalam berkolaborasi dan bekerjasama membangun negeri tercinta,” jelasnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan kepada seluruh Taruna-Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian bahwa menjadi prajurit TNI dan anggota Polri adalah pilihan hidup yang mulia. Pilihan terhormat untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara, melalui profesi yang menuntut pengorbanan tinggi.
“Untuk itu, diperlukankomitmen pribadi yang kuat untuk menyelesaiakan pendidikan ini sampai tuntasdan selanjutnya nanti menjalankan tugas sebagai Perwira dengan terhormat sampai purna tugas,” pungkasnya.
Adapun 776 Taruna-Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian yang dilantik, terdiri dari Akademi Militer 295 orang (277 Taruna dan 18 Taruni), Akademi Angkatan Laut 109 orang (99 Taruna dan 10 Taruni), Akademi Angkatan Udara 115 orang (105 Taruna dan 10 Taruni) serta Akademi Kepolisian 257 orang (227 Taruna dan 30 Taruni).(ton/Pusp)