Hadiri Faganja Reborn SMKN 7 Grafika Jakarta, Kemendikbud: Peran Alumni Sangat Diperlukan

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Alumni Sekolah Menengah Kejuaraan Negeri 7 Grafika Jakarta menggelar acara Faganja  (Forum Alumni Grafika Negeri) Reborn, yang diselenggarakan di lingkungan SMKN 7 Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (14/10/2018).

Kegiatan Forum Alumni Grafika Negeri Reborn SMKN 7 Grafika Jakarta ini dihadiri oleh pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan alumni pengajar (guru) yang pernah mendidik di sekolah tersebut.

Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Ir. M. Bakrun, MM menyambut dan mengapresiasi yang sangat baik adanya Faganja Reborn ini.

“Harapan kami adalah forum alumni ini nantinya bisa ikut berperan didalam mengembangkan ikon SMK, jadi menurut saya ini hal yang sangat positif sekali,” ujar Bakrun disela acara.

Menurut Bakrun, peran alumni dalam ikut mengembangkan kualitas pendidikan sangat diperlukan bagi siswa-siswi baru SMK tersebut.

“Alumni ini kan sudah banyak yang bekerja di dunia industri, paling tidak adalah bisa memberikan apa sih sebenarnya materi-materi yang cocok dan tidak cocok yang perlu diberikan kepada anak-anak yang masih sekolah di SMK ini. Ini yang dinamakan sinkronisasi kurikulum karena setiap tahun akan terjadi proses perubahan,” tuturnya.

Kemudian yang kedua, tambah Bakrun, adalah dorongan dari alumni. Ini perannya juga sebagai meningkatkan kerja sama dengan dunia industri, dan juga bisa berperan dalam berbagai macam kegiatan.

“Misalnya saja proses peningkatan kompetensi bagi alumninya nanti, kemudian juga bisa berperan serta untuk meringankan beban yang harus dikembangkan oleh sekolah itu sendiri,” ujarnya.

“Jadi pengembangan sekolah khususnya SMK ini kan harus ada peran serta, pertama pasti pemerintah, kedua yaitu sekolah, ketiga pemerintah daerah otoritas yang mempunyai kewenangan daerah saat ini, ketiga yakni dunia usaha industri, dan keempat adalah peran masyarakat yang ada didalamnya termasuk adalah peran alumni itu sendiri. Sehingga peran alumni sangat diperlukan karena apa, yang tau persis yang pernah dipelajari, kemudian apa yang terjadi di industri itu,” jelas Bakrun.

Terkait revolusi industri 4.0 yang sedang dilakukan pemerintah, Bakrun meyakini, para alumni sudah mempersiapkan diri, apalagi dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang saat ini.

“Saya yakin alumni tidak mau ketinggalan dengan teknologi informasi yang ada saat ini. Kemudian mau tidak mau revolusi industri 4.0 kita tidak bisa membendung, pasti akan hadir juga. Maka kita harus memperjuangkan anak-anak kita kedepan, ini adalah yang melek tentang teknologi industri 4.0, dimana didalamnya terjadi proses selain otomatisasi juga digitalisasi. Kalau kita bicara digitalisasi, ya seperti digital printing, desain grafis dan sebagainya,” pungkasnya.

Ketua Panitia penyelenggara Faganja Reborn, Anton Hariyadi menuturkan, acara yang dihadiri alumni SMKN 7 Grafika dari angkatan tahun 1970 hingga 2015 adalah sebagai ajang silaturahmi dan untuk mempererat hubungan antar alumni dari setiap generasi.

“Kita berterima kasih dengan kehadiran kakak-kakak kelas SMKN 7 disini. Semoga kesolidan kita tetap terjaga. Dan harapannya acara ini bisa terus berlanjut,” kata Anton, sebagai alumni angkatan tahun 1994 ini.

Hal senada juga dikatakan Rita salah satu mantan pengajar (guru) di SMKN 7 Jakarta yang menyambut baik digelarnya acara Faganja Reborn. Mantan guru SMKN 7 Jakarta yang telah mengajar sejak tahun 1980 sampai tahun 2000 berharap, kegiatan ajang silaturahmi ini dapat terus dilakukan, sehingga dapat terjalin hubungan komunikasi yang bermanfaat antara siswa dan alumni.

“Harapannya kedepan kegiatan ini lebih eksis, SMK Grafika lebih eksis, bisa silaturahim, (siswa) anak-anak yang belum bekerja bisa bertanya-tanya dengan alumni yang sudah maju tentunya,” ujar Rita yang saat ini mengaku menjabat Ketua Sekolah Tinggi Kejuruan dan Ilmu Pendidikan di Pondok Gede, Bekasi.(ton)