Delegasi Bangladesh Belajar Pengelolaan Persusuan dan Pengembangan Sapi di Indonesia

0

Koran Jurnal, Bandung – Delegasi dari Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh selama tiga hari dari tanggal 1 Oktober 2019 mengunjungi beberapa tempat untuk belajar tentang pengelolaan persusuan dan pengembangan sapi di Indonesia. Mereka tertarik dengan teknologi embrio transfer yang ada di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, pengelolaan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) di Lembang, dan melihat produksi susu UHT di PT ISAM (Industri Susu Alam Murni) Bandung. Hal tersebut disampaikan oleh I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian, Jum’at (04/10/2019).

“Delegasi Bangladesh ini sangat tertarik dengan pengelolaan sapi perah dan breed sapi yang di kembangkan di Indonesia, mulai dari tingkat peternak, pengolahan, sampai pemasarannya,” jelas Ketut. Menurutnya ketertarikan delegasi Bangladesh pada pengelolaan sapi perah di Indonesia antara lain karena Indonesia dinilai mempunyai sistem yang serupa dengan Bangladesh.

Pada saat kunjungan ke salah satu lokasi, yakni BET Cipelang yang merupakan unit pelaksana teknis milik Kementan, Mohammed Yousuf Habib, salah satu delegasi Bangladesh mengatakan bahwa teknologi embrio transfer yang ada di BET Cipelang dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas sapi perah yang ada di Bangladesh.

Sebelumnya para delegasi dari Bangladesh yang berjumlah 9 orang ini juga mengunjungi KPSBU. Di KPSBU, mereka mempelajari bagaimana produksi susu yang dihasilkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para peternaknya. Dedi Setiadi, Ketua Pengurus KPSBU mengatakan bahwa koperasi dengan jumlah anggota sebanyak 7.190 orang ini telah mampu memberikan kesejahteraan bagi anggotanya dalam bentuk kredit tanpa bunga, subsidi toko Sembako dan Sarana Produksi Ternak (Sapronak) yang dapat mencapai Rp. 2 milyar/bulan, serta pelayanan kesehatan untuk ternak dan juga untuk peternaknya.

Setelah mengunjungi KPSBU, para delegasi Bangladesh yang berjumlah 9 orang ini melanjutkan kunjungannya ke PT ISAM untuk melihat secara langsung proses produksi susu UHT. Mereka tertarik melihat proses diversifikasi produk susu ini karena mereka ingin mempelajari cara agar produk susu yang dihasilkan dapat mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.

Menurut Ketua Delegasi Bangladesh, A.K.M. Munirul Haque, kunjungan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Livestock & Dairy Development Project (LDDP), suatu program peningkatan kapasitas dari pemerintah Bangladesh yang didanai oleh Bank Dunia. Tujuan dari kunjungan delegasi Bangladesh ke Indonesia ini adalah untuk memahami beberapa praktek pengelolaan persusuan, strategi produksi, sampai pada bagaimana peternak mendapat manfaat dari industri persusuan di lndonesia.

Mewakili anggota delegasi, Munirul Haque mengapresiasi kunjungan kerja ini. “Kunjungan ini memberikan sangat banyak pengetahuan baru bagi kami, dan kami akan mencoba mengaplikasikannya di Bangladesh,” pungkasnya.(hum/red)