Penggiat Anti Radikalisme Ajak Ulama, Guru Ngaji dan Tokoh Masyarakat Bangun Narasi Kerukunan Umat

0

Koran Jurnal, Jakarta – Tokoh dan juga Penggiat Anti Radikalisme serta Intoleransi Haidar Alwi, meminta seluruh kalangan masyarakat membangun narasi kerukunan untuk mencegah radikalisme, juga tidak menggunakan kalimat yang dapat memicu intoleransi. Hal ini dikatakan Haidar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (17/11/2019).

Ia mengajak seluruh masyarakat dari kalangan manapun dan golongan kepercayaan apapun untuk saling dan bersama sama menangkal serta mencegah sikap intoleran.

“Baik dari kalangan Muslim atau non-Muslim, narasi yang kita bangun itu narasi kerukunan, jangan membuat narasi yang menyinggung satu sama lainnya,” kata Haidar.

Menurut Haidar, untuk mencegah munculnya sikap intoleran dan radikal maka ungkapan-ungkapan positif harus terus dibangun, termasuk di media sosial.

“Untuk menimbulkan nuansa persaudaraan dan tidak memicu konflik di kalangan masyarakat pada umumnya,” ujar Haidar.

Haidar mengungkapan, kebencian yang banyak muncul di media sosial akan menimbulkan konflik di kalangan masyarakat. Sehingga, pola pikir dan kebiasaan masyarakat untuk menciptakan narasi kerukunan harus dibiasakan dan dijadikan budaya persaudaraan.

“Jadi kelompok mana saja, jangan munculkan narasi konflik karena ini juga menimbulkan terjadinya rasa permusuhan. Indonesia ini wilayah damai, wilayah aman, Oleh karena itu jangan membawa narasi konflik ke Indonesia ini,” tukasnya.

Dan, lanjut Haidar, harus di pahami masyarakat indonesia bahwasannya Indonesia adalah negara yang menjadi target bagi kaum radikal dan intoleran untuk dihancurkan.

Dalam kesempatan itu, Haidar Alwi juga mengatakan bahwa sikap radikal dan intoleran bersumber dari pola pikir seseorang yang kemudian direpresentasikan dalam tindakan.

Oleh itu, pada momen Hari Toleransi Sedunia yang diperingati setiap 16 November, Haidar Alwi mengajak kepada para ulama, guru agama atau guru mengaji untuk mengajarkan Islam wasathoniyah (islam kebangsaan) dan tokoh masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa.

“Mari Kita Jaga Indonesia dari Kaum radikalisme dan Intoleransi demi terciptanya kedamaian dibumi Indonesia tercinta,” tandasnya.(red)