Pembangunan Proyek Pipa Transmisi Cirebon-Semarang Upaya Mendukung Program Diversifikasi Energi

0

Koran Jurnal, Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan melaksanakan peletakan batu pertama (ground breaking) proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang. Peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan pada Jum’at 7 Februari 2020 mendatang.

Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakani, pembangunan proyek pipa transmisi ini visi Presiden Jokowi dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur. Sehingga diharapkan ketersediaan energi dapat dinikmati oleh semua pihak baik masyarakat kecil maupun industri.

Pria yang akrab disapa Ifan ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur gas bumi ini dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, dengan memperluas infrastruktur gas dalam negeri, diharapkan dapat menurunkan harga gas bumi.

“Kalau ini terbangun semua pipanya, maka nanti akan ada industri-industri yang menggunakan gas, tidak perlu pakai BBM lagi. Apalagi harga gasnya sudah dipatok Perpres 40 Tahun 2016, mesti lebih murah,” ujar Ifan dalam konferensi pers, di Gedung BPH Migas Jakarta, Rabu (05/02/2020).

Pembangunan proyek pipa transmisi gas, sambung Ifan, juga akan otomatis mendukung program diversifikasi energi dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar bersubsidi dan beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan Gas Bumi domestik, termasuk untuk kebutuhan rumah tangga.

“Nanti jaringan gas rumah tangga ini di sepanjang Cirebon-Semarang atau sepanjang pipa ini terbangun nanti, bisa menggunakan, bukan dengan LPG lagi. Karena LPG 3 kg itu, subsidinya bisa sampai Rp 70 triliun per tahun dari APBN, padahal gas kita berlimpah,” katanya.

Ifan juga mengatakan, pembangunan pipa juga untuk mendukung rencana pemerintah yang akan menghentikan pasokan gas ke Singapura pada 2023 mendatang. Rencana penghentian ekspor ini guna memenuhi pasokan dalam negeri.

”Maka pembangunan pipa Cirebon-Semarang ini akan sangat bermanfaat dalam mendukung terintegrasinya pipa gas bumi trans Sumatera dan Jawa. Ke depan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti Ruas Dumai-KEK Seimangke serta Lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD), yang telah diusulkan oleh Badan Usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di Indonesia,” tandasnya.

Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Yanuar Budinorman mengatakan dengan dilaksanakannya groundbreaking, menyiratkan bukti akan besarnya komitmen Rekind untuk merealisasikan proyek integrasi pipa gas trans – Jawa.

“Langkah ini menjadi penting dan strategis bagi Rekind, karena hadirnya ruas pipa transmisi gas ini dinilai mampu menjadi solusi pasokan energi gas yang berkelanjutan guna menyokong daya
saing industri di Pulau Jawa. Apalagi, konsumen industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah sangat besar dan berpotensi sekali dalam mengerakkan sektor ekonomi di wilayah tersebut,” kata Yanuar.

Rekind, lanjut dia, juga berkomitmen untuk bisa menyelesaikan pelaksanaan Pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon – Semarang ini sesuai dengan waktu yang disepakati.

“Hadirnya ruas pipa gas Cisem juga merupakan wujud terbangunnya ketahanan energi sebagai penggerak dan bagian integral dari peningkatan pembangunan ekonomi. Untuk itu kami berharap semua pihak yang terlibat dapat lebih kooperatif sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan,” tambah Yanuar Budinorman.(red)