Industri Migas Angkat Produk UMKM di Wilayah Papua dan Maluku

0

Koran Jurnal, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Pamalu bersama Yayasan Kitong Bisa menyelenggarakan webinar Program Pengembangan Masyarakat Bidang Ekonomi dengan mengusung tema “Mengangkat Produk – Produk UMKM di Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) pada Pentas Nasional dalam Rangka Pemulihan Ekonomi di Bencana Nasional 2020”, (17/11/2020).

Acara yang berlangsung pukul 09.00 – 15.30 WIB dan 11.00 – 17.30 WIT tersebut diadakan via Virtual Zoom serta siaran langsung di Youtube Universitas Advent Indonesia. Kegiatan ini dipandu oleh DR Rolyana Ferina selaku Master of Ceremony (MC), dimoderatori Gracia Paramitha selaku Co-Founder Indonesian Youth Diplomacy.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian dari Kementerian ESDM agar dapat mengembalikan motivasi dan semangat kepada Masyarakat di Papua dan Maluku khususnya serta Bangsa Indonesia pada umumnya.

Webinar tersebut dihadiri oleh beberapa _Keynote Speaker_ yaitu Arifin Tasnif sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Teten Masduki selaku Menteri Koperasi & UKM RI, Letnan Jendral TNI Doni Monardo sebagai Kepala Satgas Covid-19 dan Kepala BNPB RI serta Dwi Soetjipto selaku Kepala SKK Migas.

Tak lupa acara tersebut menghadiri narasumber hebat seperti Kepala Perwakilan SKK Migas Papua dan Maluku yaitu A. Rinto Pudyantoro, Staf Khusus Presiden RI sekaligus CEO Kitong Bisa yaitu Billy Mambrasar, Direktur Sahabat Cipta yaitu Dollaris R. Suhadi, CEO LUNAS yaitu Samsul Hadi, Direktur Yayasan Kasuari yaitu Dwi Suratman, Rektor Universitas Surabaya yaitu Benny Lianto, Kepala Dinas Perindustrian yaitu Omah Laduani Ladamay, Ketua Umum Asensi yaitu Susanty Widjaya, UMKM Mekar Kemala yaitu Niko Erwin dan yang terakhir C&A Team Leader BP Indonesia Samuk Konyorah.

Diawal sesi acara, Kepala Satgas Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letnan Jendral TNI Doni Monardo mengingatkan bahwa, wabah Covid-19 masih terus berlangsung. Untuk itu, diperlukan disiplin dan kesadaran kolektif untuk menaati protokol kesehatan agar pandemic ini dapat berakhir.

“Anda harus menjadi patriot bagi diri sendiri dan keluarga, serta Anda bisa menjadi pahlawan kemanusiaan bila berhasil melindungi bersama, salam tangguh, salam kemanusiaan!,” ucapnya.

Diketahui bahwa webinar tersebut diadakan dengan tujuan memberikan semangat untuk UMKM di Indonesia Timur, Memberikan contoh nyata dalam semangat membangun dan persatuan Indonesia, memotivasi seluruh UMKM, terutama yang berasal dari Indonesia Timur, dan memperkenalkan berbagai strategi UKM beradaptasi dan memajukan usaha di masa dan paska Bencana Nasional.

Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar menerangkan, webinar ini membahas bagaimana industri migas telah berperan untuk mendorong pembangunan sekor UKM, khususnya di kalangan anak muda. Billy menambahkan, narasumber yang hadir dalam webinar tersebut merupakan pembicara inspiratif yang memiliki pengetahuan, kapasitas dan pengalaman panjang dalam topik yang dibahas.

Billy Mambrasar yang juga merupakan CEO Yayasan Kitong Bisa setelah di konfirmasi mengatakan, industri migas yang datang kepada suatu daerah tidak hanya sebagai penghasil negara namun juga sebagai pendorong perekonomian daerah. Billy menambahkan, dengan adanya bisnis hulu migas tentunya perlu membutuhkan daya dukung lokal atau hubungan timbal balik dan dalam hal ini milenial muda dapat menggeluti dengan gigih agar dapat melanjutkan perekonomian Indonesia.

“Semoga peserta webinar dan milenial muda dapat tergerak hatinya untuk sama-sama membangun perekonomian yang unggul, khususnya di Papua dan Maluku, karena pemuda merupakan harapan generasi bangsa untuk menciptakan masa depan Indonesia yang berkualitas baik dari aspek ekonomi, lingkungan hidup, kesehatan maupun aspek lainnya,” ucap Billy Mambrasar pada kegiatan webinar tersebut.

Rektor Universitas Surabaya, Benny Lianto mengatakan, penguatan produk unggulan lebih dikonsentrasikan kepada empat koridor ekonomi, yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, dengan difokuskan pada komoditi primadona. Benny menambahkan, melalui program kampus dari Nadiem Makarim, pihak universitas akan mempersiapkan lulusan-lulusan untuk siap bekerja dan siap menjadi wirausaha dengan menggunakan teknologi digital, memajukan industri dan memajukan UKM, dan yang paling penting adalah mempersiapkan wirausaha muda melalui mata kuliah kewirausahaan.

“Anak milenial akan menjadi kunci emas bagi Papua dan Maluku untuk dapat mengembangkan semua komoditas yang kualitasnya sudah bagus untuk menjadi komoditas unggulan tidak hanya di Indonesia namun di Mancanegara,” ujar Benny Lianto.(rls/red)