Koran Jurnal, Papua Barat – Ekspedisi Jala Citra I “Aurora” TNI AL dengan wahana KRI Spica-934 yang dikomandani Letkol Laut (P) Indragiri, telah menyelesaikan etape I dan bersandar di dermaga Waisai pada hari Minggu malam (22/08/2021). Pada etape I ini, para peneliti telah melaksanakan akuisisi data setelah selama 10 hari melakukan kegiatan penelitian di Laut Halmahera.
Bertepatan dengan berakhirnya etape pertama ekspedisi tersebut, Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Dr. Agung Prasetiawan, M.A,P, didampingi oleh Aspamkersamtas Pushidrosal Kolonel Laut (E) Dr. Yanuar Handwiono, M.Sc dan Kadispeta Pushidrosal Kolonel Laut (P) Dr. Oke Dwiyana Pribadi.M.M. melaksanakan inspeksi kegiatan Ekspedisi Jalacitra-1 2021 Aurora TNI AL di Waisai Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (24/08/2021).
Kegiatan inspeksi Danpushidrosal ini meliputi inspeksi kondisi teknis peralatan yang ada di KRI Spica-934, personel serta pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dengan para peneliti etape I di Sorong. Pada kegiatan FGD ini para peneliti dan Komandan KRI Spica menyampaikan hasil sementara kegiatan akuisisi data Hidrografi, Oseanografi dan Meteorologi kepada Komandan Pushidrosal dan selanjutnya melaksanakan diskusi pembahasan terkait prioritas serta fokus penelitian lanjutan pada etape berikutnya, sehingga diharapkan dapat di jadikan sebagai usulan rekomendasi untuk para peneliti pada etape selanjutnya dalam ekspedisi ini.
Pada kesempatan tersebut, Komandan Pushidrosal juga menyampaikan bahwa kegiatan ekspedisi Jalacitra-1 Aurora oleh KRI Spica 934 yang telah dimulai sejak tanggal 3 Agustus yang lalu, dan direncanakan sampai dengan bulan Oktober di perairan Laut Halmahera ini, dinyatakan telah berhasil menyelesaikan target penelitian pada etape pertama dari empat etape yang direncanakan dan diharapkan pada etape selanjutnya kegiatan penelitian pada ekspedisi ini dapat berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan rencana.
Selanjutnya pada pernyataan resminya, Komandan Pushidrosal manyampaikan bahwa “Para awak KRI Spica-934 dan para peneliti dari kementerian dan lembaga lain yaitu seperti ESDM, BPPT, LIPI, serta Universitas seperti ITB, UGM, IPB, Universitas Papua, telah berhasil melaksanakan etape I dengan lancar dalam kondisi sehat karena dalam kegiatan ini selalu melaksanaan prokes COVID-19 yang “ketat”, kata Komandan Pushidrosal.
Komandan Pushidrosal juga menambahkan bahwa etape pertama ekspedisi Aurora ini, telah terlaksana sesuai dengan rencana yaitu melaksanakan kegiatan pengukuran batimetri dan beberapa investigasi oseanografi hingga kedalaman lebih dari 2600 meter di wilayah perairan Laut Halmahera.
“Dari penyampaian onboard report atau laporan sementara, telah disampaikan beberapa temuan berupa fitur-fitur bawah laut yang belum pernah terpetakan sebelumnya sejak tahun 1928. Saat ini, masih diperlukan pemrosesan data lanjutan atau post processing dan analisa lebih lanjut dengan data-data yang akan diperoleh dari etape-etape berikutnya “untuk dapat disajikan secara utuh hasilnya” tambah Komandan Pushidrosal.
Ekspedisi ini digelar dengan tujuan untuk mengungkap lebih dalam misteri yang ada di Laut Halmahera dan perairan Papua. Seluruh etape direncanakan akan dapat diselesaikan pada bulan oktober 2021, dengan harapan kegiatan ekspedisi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan nasional sehingga diharapkan dapat turut mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.(disp/red)