TNI AL Wujudkan Kemandirian Alutsista, KRI Tuna-876 Segera Perkuat Koarmada I

0

Koran Jurnal, Jakarta – Dalam rangka pemenuhan atas alutsista TNI AL terutama kapal jenis PC 60, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali memimpin upacara shipnaming dan launching Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis Patroli Cepat (PC) 60 Meter karya putra-putri bangsa yang dibangun PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) bertempat di Galangan Kapal PT. KAS, Batam, Rabu (5/7/2023).

Kapal PC 60 Meter ini sebagai Kapal Perang Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/222/II/2023 tanggal 28 Februari 2023 dengan Nama KRI Tuna bernomor lambung 876 yang nantinya akan memperkuat jajaran Koarmada I, yaitu pada Satuan Patroli Lantamal I Belawan.

Nama Tuna memiliki arti filosofis dimana dalam bahasa Yunani Tuna disebut dengan Thino yang bermakna “melesat”. Selain kecepatannya, ikan Tuna juga memiliki kemampuan dapat beradaptasi dalam kondisi air yang beragam, kemampuan fisiologis tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan nama kapal.

Dengan disematkannya nama tersebut, diharapkan KRI Tuna dapat berfungsi sebagai kapal patroli yang berkemampuan mendukung kegiatan-kegiatan operasi pada situasi damai maupun perang, serta responsif terhadap segala bentuk penegakkan hukum di laut, dan misi kemanusiaan.

“Pembangunan kapal ini merupakan manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Dengan adanya kapal patroli cepat 60 meter ini, akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai komponen utama pertahanan negara di laut”, ungkap KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.

Lebih lanjut disampaikan KSAL bahwa, pembangunan kapal patroli cepat 60 meter ini memiliki makna yang sangat strategis dalam pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri serta kemandirian pemenuhan alutsista.

“Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI, Ir. Joko Widodo kepada saya bahwa kita harus mengembangkan industri perkapalan dalam negeri,” ujar KSAL dihadapan awak media.

“Pembangunan kapal ini merupakan manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL, sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ditetapkan. Dengan ini, akan meningkatkan kekuatan dan kemampuan, dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai komponen utama pertahanan negara di laut,” tegas KSAL.

KRI Tuna-876 memiliki panjang keseluruhan 62,40 meter, lebar 8,80 meter dan tinggi 19,37 meter, memiliki kecepatan maksimal 24 knot serta kecepatan jelajah sejauh 17 knots. Kapal ini dipersenjatai dengan 1 unit Meriam Kaliber 40 mm dan 2 unit Meriam Kaliber 12,7 dengan jumlah personel pengawak 50 orang.(disp)