Masyarakat Adat Desa Ungasan Bali Dukung GPDRR dan KTT G20

0

Koran Jurnal, Bali – Masyarakat Desa Ungasan dan elemen masyarakat Bali menyatakan dukungannya terhadap Polri dalam menjalankan tugasnya. Yaitu menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Karena, hal ini dianggap merupakan tanggung jawab yang harus dikawal bersama-sama, bukan hanya satu pihak saja.

“Kami mendukung Polri dalam menjalankan tugasnya menjaga kamtibmas khususnya menjelang penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Nusa Dua Bali, masyarakat Adat Ungasan dan elemen masyarakat  Bali mendukung Polri menjaga kamtibmas,” ujar Bendesa Ungasan Bali, Diesel Astawa, Minggu (22/5/2022).

“Terlebih event tersebut bertujuan untuk meningkatkan upaya melalui komunikasi dan koordinasi antara para pemangku kepentingan dalam pengurangan risiko kebencanaan global,” kata dia.

Kamtibmas yang senantiasa terjaga menjelang dan pada saat rangkaian kegiatan GPDRR, akan menambah tingkat kepercayaan negara dunia terhadap Indonesia. Sehingga Indonesia dipandang sebagai negara dengan tingkat keamanan yang baik.

“Kondisi tersebut, akan mampu meningkatkan perekonomian nasional pada umumnya dan Bali khususnya dari sektor pariwisata,” tuturnya.

Kendati saat ini berbagai permasalahan di Bali masih terjadi seperti proyek tol Gilimanuk-Mengwi dan pembangunan LNG di tempat yang dianggap masyarakat tidak sesuai, namun masyarakat adat Bali tetap mendukung penyelenggaraan GPDRR. Ini demi kepentingan bersama dalam mengurangi resiko dampak bencana alam dan kerusakan lingkungan.

Masyarakat Adat Dukung G20

Pada Minggu 22 Mei 2022, perwakilan Baintelkam Polri menyerahkan bantuan paket sembako kepada tokoh masyarakat dan elemen masyarakat Desa Adat Sidakarya dan Desa Ungasan. Dalam kesempatan itu, masyarakat tokoh dan masyarakat menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan Konferensi G20 di Bali.

Adapun penyerahan bantuan dihadiri oleh tim dari Baintelkam Polri yakni AKBP Agus Sri Wahyuni, Kelian Desa Adat Ungasan I Wayan Diesel Astawa, prajuru desa, Pecalang, petugas Linmas dan undangan lain yang jumlahnya sekitar 200 orang.

Kelian Desa Adat Ungasan I Wayan Diesel Astawa, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada tim dari Baintelkam Polri yang memberikan arahan kepada masyarakat desa setempat untuk mendukung penyelenggaraan GPDRR dan Presidensi G20.

“Karena Bali sebagai tuan rumah merupakan sebuah kepercayaan Bapak Presiden RI dan dunia. Selama dua tahun ini masyarakat Bali yang bertumpu pada sektor pariwisata mengalami fase yang sangat sulit. Semoga dengan penyelenggaraan GPDRR dan Presidensi G20 ini, dampaknya memberikan hal yang positif untuk menumbuhkembangkan kembali dunia pariwisata,” ujarnya.

Sementara menurut AKBP Agus Sri Wahyuni, kegiatan yang mereka laksanakan merupakan bentuk sinergisitas jajaran Mabes Polri bersama dengan elemen masyarakat dan tokoh masyarakat desa adat.

“Sebagai implementasi program Polri untuk jaga kamtibmas dan mensukseskan penyelenggaraan GPDRR dan Presidensi G-20 di wilayah Provinsi Bali,” kata dia.

“Hal ini dilakukan untuk membangkitkan dunia pariwisata yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi Covid-19. Berbagai event internasional dan nasional telah dilaksanakan di wilayah Bali, tentunya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pariwisata setempat khususnya di Bali pada umumnya,” sambung AKBP Agus Sri Wahyuni.

Selain paket sembako, pemberian bantuan baju adat dilakukan dalam kesempatan itu. Serta penyerahan tali asih berupa alat pengeras suara/TOA, sembako, pakaian untuk para pemangku, pemalang, petugas Linmas dan perwakilan warga masyarakat desa.(*)