Koran Jurnal, Jakarta – Dalam mewujudkan keselamatan, keamanan, serta kesejahteraan maritim agar mampu mengatasi berbagai tantangan dan ancaman yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan sinergitas antar stakeholder, ditopang oleh industri pertahanan nasional yang berdaya saing, serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang berpihak pada kemandirian industri pertahanan nasional.
Demikian kesimpulan Keynote Speech Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono pada Indo Marine Forum Tahun 2022 yang diberi judul “Mewujudkan Keselamatan, Keamanan dan Kesejahteraan Maritim” yang dilaksanakan di Junior Ballroom 1, Convention Building, Indo Defence 2022 Expo & Forum JIExpo, Kemayoran, Jakarta, pada hari Kamis (3/11/2022).
Mengawali pembicaraannya, Laksamana Yudo menyampaikan penghargaan yang tinggi atas terselenggaranya forum yang membahas kebijakan pembangunan maritim yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mewujudkan kawasan yang aman dan sejahtera. “Besar harapan kita semua forum ini dapat melahirkan pemikiran-pemikiran cemerlang sebagai alternatif solusi terhadap berbagai permasalahan yang kita hadapi dalam kebijakan pembangunan maritim,” harapnya.
Dikatakan, sebagai negara maritim, laut selalu dan akan selamanya menjadi urat nadi kehidupan bangsa Indonesia. Tuhan telah menganugerahkan karunia yang sangat besar pada bangsa ini dengan menempatkan posisi geografis Indonesia berada pada posisi strategis pertemuan dan penghubung jalur perdagangan dunia, dari barat ke timur maupun dari utara ke selatan. Empat dari sepuluh choke point dunia berada di wilayah Indonesia. “Sehingga, bisa dikatakan bahwa keberlangsungan hidup bangsa ini tidak terlepas dari bagaimana kita melihat lautan nusantara sebagai sumber kehidupan dan cara untuk bertahan hidup,” papar Kasal.
Di samping itu, lautan menjadi sarana penting bagi pemerataan kebutuhan vital masyarakat seperti akses kesehatan, pendidikan, maupun kegiatan perekonomian. Bahkan, lautan nusantara berkontribusi besar dalam pendapatan negara yang mencakup sumber daya perikanan dan pariwisata bahari serta yang berasal dari pengolahan sumber daya alam lainnya yang terkandung di dalamnya. Tidak kalah penting adalah peranan kegiatan ekonomi berbasis maritim baik perdagangan, industri dan jasa maritim dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa. “Hal ini membuktikan bahwa sektor maritim memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup bangsa ini sekarang dan di masa datang,” ungkapnya.
Selanjutnya, Laksamana Yudo menegaskan bahwa dengan kontruksi sebagai negara maritim, maka sangat pantas bila dikatakan bahwa keselamatan dan keamanan maritim merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Sebagai negara dengan belasan ribuan pulau, dibutuhkan jaminan keamanan jalur distribusi ekonomi lewat laut, jaminan keamanan bernavigasi bagi setiap kapal yang melintasinya, serta jaminan atas terbukanya akses yang sama pada eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku,” tegasnya.
“Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, tentu saja dibutuhkan kekuatan pertahanan dan keamanan maritim yang memiliki kemampuan penegakan hukum, daya gentar dan manuver tinggi, serta mampu diproyeksikan ke seluruh perairan yurisdiksi nasional maupun internasional bila diperlukan,” lanjut Kasal.
Menurut Kasal, dihadapkan dengan tantangan maritim yang semakin kompleks dan bergerak cepat, pemenuhan kebutuhan alutsista membutuhkan dukungan penuh dari industri pertahanan nasional dalam menghasilkan produk yang tepat waktu, bermutu, dan berteknologi tinggi, yang tentu saja didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendorong pada terbentuknya kemandirian industri pertahanan nasional.
Kasal Laksamana Yudo juga menegaskan dalam menjamin keamanan maritim, interkoneksi antar elemen sangat diperlukan terutama adalah kerja sama dan kolaborasi antar stake holder keamanan maritim, juga kerja sama dan kolaborasi antara industri pertahanan, user dan pemerintah.
Kegiatan Forum ini menghadirkan narasumber Ibu Carmelita Hartoto (Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association), Bapak Kaharuddin Djenod (Direktur Utama PT. PAL) dan Bapak Bobby Rasyidin (Direktur Utama PT. Len), serta didukung moderator Janet Dyah Ekawati Gibson (Praktisi Bidang Pertahanan dan Keamanan Srikandi Adhirajasa Nayyotama).(disp)