Saresehan Sambung “Tali Simpay” Antar Generasi Serta Lestarikan Marwah Siliwangi

0

Koran Jurnal, Bandung – Melalui momentum HUT Republik Indonesia ke 77 tahun 2022, Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo S.I.P adakan kegiatan Sarasehan bersama para pendahulu dan sesepuh Kodam III/Slw yang diharapkan dapat menjadi media evaluasi dan pererat silaturahmi antar generasi.

Hal tersebut disampaikan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto di sela mendampingi Pangdam III/Slw menyaksikan berbagai perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan RI di lapangan upacara Kodam III/Slw Jl. Aceh No. 69 Kota Bandung yang diikuti oleh Prajurit dan PNS Kodam III/Slw, Rabu (17/8/2022) sore.

Lanjutnya mengatakan, Pangdam III/Slw menyambut dengan penuh suka cita kedatangan para pendahulu, juga sesepuh dan pelaku sejarah di Ruang Silihwangi serta menyempatkan untuk berkeliling di seputaran Ruang Sudirman untuk melihat silsilah singkat Siliwangi.

Kapendam menambahkan, makna tersendiri dari Sarasehan yaitu kegiatan yang diadakan untuk mendengarkan pendapat atau saran dari seorang ahli dalam bidang tertentu untuk memecahkan atau menuntaskan suatu masalah yang terjadi.

“Sarasehan ini lebih menitik beratkan pada penyamaan persepsi sehingga dalam menjalankan setiap tugas akan menghasilkan output satu persepsi, satu langkah serta satu sikap,” ujarnya.

Bagi Kodam III/Slw, silaturahmi dengan para sesepuh yang dikemas dengan kegiatan Sarasehan merupakan ajang untuk menyambung “Tali Simpay” Siliwangi antar generasi guna menjaga, memelihara, serta melestarikan Marwah Siliwangi.

Pangdam III/Slw mengatakan kepada awak media bahwa, kegiatan Sarasehan ini merupakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke 77, Kodam III/Slw memelihara komunikasi dalam rangka menyusun sejarah divisi Siliwangi yang di anggap perlu untuk membuat suatu metodologi yang lebih bisa diterima oleh generasi seterusnya baik secara internal maupun eksternal.

Kodam III/Slw mencoba mencarikan saran dan masukan atau mungkin usul terkait suatu hal yang baru yang nantinya akan kita tampung, melalui komunikasi Sarasehan yang dihadiri oleh para pendahulu, sesepuh, dan pelaku sejarah itu sendiri.

Pangdam berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat menjaga tali silaturahmi kepada para pendahulu, sesepuh dan pelaku sejarah juga dapat memperluas pengalaman melalui komunikasi dengan menampung segala aspirasi, saran usul serta suatu referensi baru.

Di kesempatan yang sama, Popong Otje Djundjunan yang akrab dipanggil Ceu Popong selaku tokoh Jawa Barat, menyampaikan bahwa terdapat 4 amanah yang harus tetap dijunjung diantaranya, lindungi bangsamu, sejahterakan bangsamu, cerdaskan bangsamu, dan pelihara perdamaian dunia, jika itu sudah tertanam tanyakan kepada diri sendiri “Siapa Saya” itu akan kembali kepada tugas perorangan masing-masing.

Di akhir acara, Pangdam menyerahkan Cenderamata kepada sesepuh yang telah berpartisipasi menyampaikan pandangannya pada acara Saresehan tersebut.(pen)