Eddy Kusuma Wijaya Hadiri Buka Puasa Bersama Pengurus PAC dan Ranting se-Kecamatan Larangan

0

Koranjurnal.co.id, Tangerang – Sekretariat, Pengurus PAC PDI Perjuangan Kecamatan Larangan, dan Pengurus Ranting Kota Tangerang mengadakan kegiatan Buka Puasa Bersama di Sekretariat PAC PDI Perjuangan Kecamatan Larangan, Jalan Inpres, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (27/05/2018).

Buka Puasa Bersama dihadiri Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Irjen Pol (Purn) Drs.H.Eddy. Eddy Kusuma Wijaya S.H, M.H yang merupakan Anggota terpilih dari Dapil III Tangerang, khususnya di Kecamatan Larangan.

Hadir pula pada pertemuan itu antara lain, para pengurus ranting serta salah satu calon legislatif (caleg) dari dapil IV, yaitu Ajar Sulistyo yang juga salah satu pengurus di ranting Larangan Utara.

Ajar Sulistyo adalah caleg yang memberanikan diri mencalonkan untuk menjadi anggota legislatif meskipun para pengurus dari partai tidak ada yang mencalonkan dirinya. Ia mengatakan sebagai petugas Partai sudah barang tentu dirinya siap dipanggil dan menerima tugas Partai kedepan, jika ia terpilih nanti.

Dalam kesempatan itu, Ajar menambahkan masih harus banyak belajar dari senior seniornya seperti Ekuwi sapaan Eddy Kusuma Wijaya.

Sementara Eddy Kusuma Wijaya menekankan pentingnya para Kader, Pengurus, Simpatisan PDI Perjuangan memenangkan pemilihan legislatif (pileg) 2018 dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.

“Ini semata bukan hanya pertarungan persaingan semata, akan tetapi ini merupakan pertarungan sebuah Ideologi dimana kita harus bisa menjaga, mengawal marwah partai yang berazaskan Pancasila,” lugasnya.

Eddy juga menyampaikan bahwa saat ini ideologi, pedoman dan dasar negara Indonesia sedang dihadapkan dengan berbagai upaya dari pihak-pihak yang mencoba mengganti dengan ideologi lain.

“Pancasila sedang diobok-obok oleh sekelompok orang yang fundamentalisme atau sikap pengelompokan sempit berdasarkan suku, ras golongan dan agama (Sara), mereka mencoba merongrong Pancasila dan mencoba menggantikan dasar negara kita yang merupakan jerih payah serta kesepakatan para Founding Father duhulu,” ungkapnya.

“Ada usaha desoekarnoisasi, yang berupaya menghilangkan ingatan orang tentang Soekarno sebagai Bapak Proklamator pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.

Sebelum menyantap hidangan berbuka puasa bersama, Ekuwi menjadi Imam shalat mahgrib, yang diikuti oleh para kader, serta pengurus ranting dan PAC yang beragama muslim. Acara ditutup dengan sesi foto bersama.(ton/yd)