Koalisi Umat Madani Minta Amien Rais ‘Turun Gunung’, Selamatkan Indonesia

0

Koranjurnal.co.id, Jakarta – Koalisi Umat Madani (KUM) meminta Amien Rais segera ‘Turun Gunung’ untuk selamatkan Indonesia. Permintaan itu sekaligus berkaitan dengan tujuan Koalisi Umat Madani yang akan mengusung Amien Rais menjadi calon Presiden RI pada Pilpres 2019 mendatang.

“Kami meminta Bapak Amien Rais untuk segera ‘turun gunung’ guna memenuhi panggilan umat untuk dapat memainkan peran,” kata Eggy Sudjana saat membacakan deklarasi dukungan kepada Amien Rais, di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (30/06/2018).

Pembacaan deklarasi didampingi oleh Ketua KUM Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid dan sejumlah tokoh politik, agama, ulama serta aktivis dari berbagai kalangan masyarakat.

Eggy yang juga sebagai Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 mengemukakan bahwa pengusungan Amien Rais oleh Koalisi Umat Madani ini mempunyai alasan dan bertujuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Selain itu juga terinspirasi kemenangan PM Malaysia Mahathir Mohamad.

“Fenomena Mahathir yang berusia 93 tahun mampu menumbangkan Najib selaku petahana walaupun didukung dana besar dan kekuasaan yang berkolaborasi dengan kekuatan asing,” tandasnya.

Ketua Koalisi Umat Madani (KUM) Letjen TNI AD (Purn) Syarwan Hamid mengungkapkan bahwa alasan memilih Amien Rais untuk menjadi Presiden RI, salah satunya menyikapi persoalan bangsa, yakni invansi Cina ke Indonesia yang disinyalir dapat membuat orang pribumi tersingkir dan menderita, seperti masuknya buruh dan tenaga kerja asing (Cina). Hal itu, lanjut Syarwan, menunjukkan citra pemerintahan dibawah Presiden Joko Widodo dinilai buruk.

“Buruh Cina yang tidak terbatas. Mereka menempati basis-basis di hutan di Sulawesi Utara, di Sumatera dan sebagainya. Sekarang tinggal bagaimana membaca fenomena itu,” cetusnya.

Menurut Syarwan, tenaga kerja Cina yang masuk ke Indonesia telah menguasai banyak tanah hingga beberapa aset besar. Apalagi, mereka memiliki dasar dan terlatih sebagai militer yang sewaktu-waktu dapat mengusir masyarakat Indonesia.

“Saya lihat fenomena yang luar biasa. Saya melihat masuknya investasi Cina yang berlebihan. Masuknya aset-aset besar yang nilai guna ekonomis, tapi kecil sekali,” pungkasnya.(ton)